Jumat, 17/05/2019
Jumat, 17/05/2019
Anggota DPRD Kaltim Syarifah Fatimah Alaydrus
Jumat, 17/05/2019
Anggota DPRD Kaltim Syarifah Fatimah Alaydrus
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Meski kaya sumber daya alam (SDA), Kaltim masih akrab dengan masalah penggangguran. Anggota DPRD Kaltim Syarifah Fatimah Alaydrus, memandang dari sudut realistis. Menurutnya masalah pengangguran dampak dari kurang sejahteranya masyarakat dan ini merupakan tugas yang utama bagi pemerintah untuk mencari solusinya. Politikus perempuan ini mengatakan pengangguran dan kemiskinan merupakan hal kompleks karena menyangkut berbagai macam aspek seperti hak untuk terpenuhinya pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya.
“Perlu penanganan serius dalam mangatasi pengganguran, dukungan dan kerjasama dari pihak dinas tenaga kerja (disnaker) dan pihak masyarakat sangat diperlukan, program-program yang telah di rencanakan terkait masalah pengurangan pengangguran mesti di tingkatkan lagi secara menyeluruh di setiap daerah,“ kata Syarifah.
Terkait hal itu dirinya mengapresiasi kegiatan yang dapat melahirkan tenaga kerja maupun wirausahawan dengan skill yang mumpuni yang didukung oleh kegiatan yang akan dilakukan Pemkot Samarinda melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Samarinda. Kegiatan yang dijadwalkan awal Juli 2019 mendatang menggaet pengusaha industri kreatif untuk bergabung dan membesarkan usahanya. "Upaya ini tentu akan mendorong kembali terciptanya lapangan kerja jika industri yang dijalankan semakin membesar dan perlu merekrut tenaga kerja baru," jelas Syarifah lagi.
Terlebih kegiatan tersebut menggaet pengusaha muda kreatif dengan bahan dasar produk berupa logam, besi, kayu, kain, kertas dan sejumlah bahan dasar lain. Syarifah menilai sangat positif sebab generasi muda memang layak didukung sebagai agen pembangunan bagi daerah. Kabar baik lainnya peserta akan dbantu dengan tenaga ahli dibidangnya untuk memfasilitasi promosi dan diberi stand khusus promosi dan bebas biaya. (adv/*3)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.