Kamis, 27/06/2019
Kamis, 27/06/2019
Suterisno Toha
Kamis, 27/06/2019
Suterisno Toha
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Salah satu faktor penyebab kurangnya minat para pengusaha untuk membangun industri hilir kelapa sawit adalah kurangnya dorongan dan dukungan dari pemerintah.
Hal ini disampaikan Anggota Komisi II DPRD Kaltim Suterisno Toha. "Kaltim sudah lebih dari 10 tahun terakhir menjadi tempat tumbuh kembangnya kelapa sawit, sudah puluhan ribu hektar lahan tidur menjadi wadah tanaman sawit. Bahkan, hingga hari ini sudah banyak pabrik pengolahan crude palm oil (CPO)," kata Sutrisno.
Kaltim sendiri menjadi salah satu provinsi penyumbang kebutuhan CPO terbesar nasional dengan mencapai 3,5 juta per tahun dan ditarget terus mengalami penambahan ditahun berikutnya. Seharusnya, mampu menjadikan daerah ini menjadi pusat industri hilir sawit.
Menurutnya, pembanguanan industri hilir sawit tak harus sampai pada pengembangan bahan bakar biodiesel akan tetapi berupa produk jadi seperti minyak goreng, sabun, produk kesehatan dan kecantikan.
Tingginya, potensi sawit di Kaltim seharusnya mampu menciptakan produk jadi dengan kualitas unggul berstandar nasional bahkan internasional sehingga mampu bersaing dengan produk dari daerah luar Kaltim. "Pemerintah sudah seharusnya mendorong perusahaan yang ada untuk berani membuka pabrik industri hilir sawit dengan memberikan jaminan kemudahan perizinan dan pinjaman modal usaha yang memadai," sebut Sutrisno lagi.
Pemerintah juga bisa mengembangkan perusahaan daerah dengan melibatkan petani lokal sehingga tercipta roda perekonomian yang maju dan berkembang antara petani dan daerah yang berujung meningkatnya pedapatan daerah. (adv/*2)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.