KORANKALTIM.COM, SAMARINDA---Ketua Komisi II DPRD Kaltim Edy Kurniawan mengaku kecewa dengan Pemkot Samarinda.

Pemkot terkesan tak serius dalam mengatasi masalah banjir. Padahal, menurut politikus asal Dapil Kota Samarinda ini, Pemprov bersama DPRD Kaltim telah siap mengganggarkan dana penanggulangan banjir. 

Namun, sikap terbuka yang ditunjukkan Pemprov belum direspon serius oleh Pemkot Samarinda.

Tiga daerah yang kini menjadi fokus pemerintah mengatasi masalah banjir, yaitu Samarinda, Balikpapan dan Bontang. Bahkan Balikpapan telah teranggarkan hingga Rp 1 triliun. Samarinda bisa dimungkinkan lebih dari itu. "Yang semangat provinsi tapi kabupaten/kotanya seperti apa?" kata Edy.

Ia juga mengatakan bahwa penanggulangan banjir memang tidak mudah. Ini juga memerlukan dukungan seluruh pihak khususnya LSM, misalnya dalam upaya normalisasi Sungai Karang Mumus. 

Untuk dampak sosial memindahkan pemukiman di Gang Nibung misalnya, Edy tegas menyebut bahwa LSM harus berada disamping pemerintah mensukseskan upaya penanggulangan banjir demi kepentingan bersama.

Banjir memang merugikan banyak pihak. Roda perekonomian terganggu karena aktivitas terbatas. Selain itu, warga yang terdampak banjir juga mengalami kerugian karena kerusakan perabotan di rumah. Belum lagi banjir yang merendam aspal akan merusak jalan.  "Jangankan aspal, semenisasi pun bisa rusak jika terus-terusan terendam banjir," kata Edy. (*3)