Jumat, 12/07/2019
Jumat, 12/07/2019
Rita Artaty Barito
Jumat, 12/07/2019
Rita Artaty Barito
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Mayoritas perusahaan daerah milik Kaltim memiliki persoalan yang relatif sama yakni penyertaan modal dasar. Hal ini menyebabkan perusda selalu kebergantungan kepada anggaran provinsi.
Hal ini diungkapkan Anggota Pansus LKPj Pemerintah Provinsi Kaltim Tahun Anggaran 2018, Rita Artaty Barito. Padahal menurutnya, sebuah perusda harus mampu melakukan pengelolaan modal awal untuk dikembangkan menjadi berkali-kali lipat baik berbentuk aset maupun keuangan. Sebab kalau tidak maka perusda justru hanya menjadi beban daerah.
"Kalau berikan penyertaan modal sekali atau dua kali berturut-turut kepada perusda memang wajar, apalagi kalau memang jelas-jelas terjadi peningkatan dan menujukkan perkembangan. Tetapi kalau dalam laporan akhir tahunnya justru terus merugi atau tak berkembang ya harus dievaluasi," kata Rita.
Karena itu perusda harus berbenah dan tidak lagi mengandalkan satu unit usaha saja melainkan harus kreatif membuat program-program usaha yang mampu meningkatkan pendapatan. “Perusda jangan hanya bermain diwilayah yang aman saja, seperti berinvestasi pada salah satu perusahaan swasta lalu menerima bagi hasil tiap tahunnya. Justru perusda harus mampu menjalankan usahanya sendiri," sebutnya lagi.
Karena perusda milik daerah maka orientasinya tidak melulu keuntungan saja melainkan juga bagaimana kontribusinya bagi masyarakat luas. Ia mencontohkan, seperti perusda yang bergerak dibidang pertanian dan perkebunan dalam arti luas bagaimana menjaga konsistensinya dalam mengembangkan potensi beberapa jenis tanaman pangan dan peternakan dengan melibatkan petani dan peternak lokal.
Hal ini dimaksudkan agar selain menjadi sumber pendapatan daerah, keberadaan perusda juga diharapkan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di sekitar masing-masing unit usahanya.(adv/*2)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.