Sabtu, 03/08/2019

Mantan Kepala KSOP Samarinda Ini Diangkat jadi Warga Kehormatan Dayak Kenyah

Sabtu, 03/08/2019

Ketua Adat Dayak Kenyah Pampang Samarinda, Esrom Palan (kiri) memberikan Piagam tanda kehormatan kepada Kepala KSOP Kelas II Gresik, R Totok Mukarto (Kanan) di Lamin Adat, Sabtu (3/8/2019).

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Mantan Kepala KSOP Samarinda Ini Diangkat jadi Warga Kehormatan Dayak Kenyah

Sabtu, 03/08/2019

logo

Ketua Adat Dayak Kenyah Pampang Samarinda, Esrom Palan (kiri) memberikan Piagam tanda kehormatan kepada Kepala KSOP Kelas II Gresik, R Totok Mukarto (Kanan) di Lamin Adat, Sabtu (3/8/2019).

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Sejumlah warga Suku Dayak Kenyah di desa budaya Pampang, Samarinda, tampak berkumpul di rumah adat yang diberi nama Lamin Adat Pemung Tawai, Kelurahan Budaya Pampang, Kecamatan Samarinda Utara, Sabtu (3/8/2019) sekira pukul 14.00 Wita. Ya, siang tadi, mereka bersiap menyambut kedatangan Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Gresik, R Totok Mukarto. 

Pria kelahiran Malang 22 Januari 1967 itu berkunjung ke Kota Tepian untuk menghadiri acara saremonial penganugerahan gelar dan warga kehormatan dari lembaga adat dayak Kenyah Pampang, Samarinda.      

Totok diberi nama dan diangkat menjadi warga kehormatan karena dianggap telah menciptakan ketertiban di Pelabuhan Samarinda selama ia menjabat sebagai Kepala KSOP Samarinda. Seperti diketahui, Totok sempat menjadi Kepala KSOP Samarinda selama 1 tahun 8 bulan sebelum pindah tugas ke KSOP Gresik. 

“Saya sangat bahagia atas perhatian dari masyarakat Samarinda khususnya Dayak Kenyah. Ini suatu kehormatan yang tinggi buat saya dan pastinya akan menjadi motivasi untuk semakin baik dalam mengabdikan diri dalam pelayanan kepada masyarakat,” kata Totok.

Totok bersama istri dan anaknya mendapatkan nama khas dayak. Totok mendapatkan nama Kirip Paren Lung yang artinya penguasa muara yang dihormati. Sementara istrinya Ratna Sari Dewi diberi nama Idang Mening, artinya cahaya yang bersih serta anaknya RR Catherine Puteri Zafira mendapatkan nama Ulau Tau yang artinya sinar matahari. Pemberian nama tersebut, kata Totok, menjadi hal yang begitu berkesan bagi dirinya dan keluarganya. 

“Karena sudah agak lama saya meninggalkan Samarinda ada suatu rasa yang mengejutkan yah buat kami,  namun setelah kami mengikuti seremonial ini, kami menjadi termotivasi buat bekerja lebih baik dalam melayani masyarakat,” tandasnya.

“Saya diberi nama yang artinya penguasa muara, itu menjadi suatu motivasi yang artinya bahwa saya itu harus bekerja dengan lebih baik dalam mengabdikan diri dengan masyarakat melalui sektor transportasi laut,” tandasnya.

Setelah resmi menjadi keluarga masyarakat adat Dayak Kenyah Pampang, Totok berharap suatu saat nanti dia dapat kembali berkunjung ke desa budaya tersebut. Sementara itu, Ketua Adat Dayak Kenyah Pampang Samarinda, Esrom Palan menjelaskan, pihaknya memberikan nama kepada R Totok Mukarto, atas pertimbangan Jasa-jasanya selama bertugas di Samarinda. 

“karena beliau yang kami tahu bahwa tegas untuk menyelesaikan Masalah-masalah hingga tuntas,” ujarnya. “Pemberian nama  Kirip Paren Lung  itu sebagai suatu penghormatan,” ujar Esrom Palan. (adv)

 

Penulis: Sardiman

Editor: Desman Minang


Mantan Kepala KSOP Samarinda Ini Diangkat jadi Warga Kehormatan Dayak Kenyah

Sabtu, 03/08/2019

Ketua Adat Dayak Kenyah Pampang Samarinda, Esrom Palan (kiri) memberikan Piagam tanda kehormatan kepada Kepala KSOP Kelas II Gresik, R Totok Mukarto (Kanan) di Lamin Adat, Sabtu (3/8/2019).

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.