KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN - Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Balikpapan telah berusia cukup tua. Bahkan sudah tidak representatif sehingga butuh pembenahan untuk meningkatkan kapasitas.

Anggota DPRD Balikpapan, Andi Arif Agung mengakui halaman dan gedung wakil rakyat tidak mampu menampung orang dalam jumlah besar.

"Jujur aja, kami sering malu, seperti toilet yang kurang baik, padahal itu sering digunakan, apalagi ketika rapat paripurna, kan kami juga undang pihak luar," kata Andi Ari Agung, Kamis (3/10/2019).

Dirinya lantas membandingkan dengan gedung dewan dari daerah lain yang fasilitas penunjangnya lebih lengkap dan representatif. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Golkar ini mengambil contoh DPRD Makassar.

"Di sana itu bagus, ada bunyi sebagai tanda rapat paripurna akan dimulai. Kecil dan terlihat sepele, tapi sangat menunjang. Kalau di sini kan nggak, staf yang memanggil kami satu per satu," ujarnya.

Maka pembenahan dan penambahan ruang di gedung DPRD Balikpapan menjadi kebutuhan. Beruntung, hanya ada enam fraksi pada periode 2019 - 2024.

"Coba kalau 7 fraksi seperti periode yang lalu, apa nggak kebingungan," sebutnya.

Hanya saja untuk pembangunan gedung DPRD Balikpapan harus di masa atau periode wali kota yang baru. Mengingat kebutuhan anggaran sangat besar.

"Jadi dibiayai pakai sistem tahun jamak, dan itu dilakukan di era kepala daerah dalam periode yang sama, bukan saat kepala daerah mau berganti," tandasnya.

Penulis / Editor : Hendra