Senin, 21/10/2019

Komisi II Susun Rencana Kerja, Pasar Tradisional Disidak

Senin, 21/10/2019

Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Thohari Aziz

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Komisi II Susun Rencana Kerja, Pasar Tradisional Disidak

Senin, 21/10/2019

logo

Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Thohari Aziz

KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN - Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Balikpapan telah menyusun rencana kerja hingga akhir 2019. Komisi yang membidangi perekonomian ini segera memanggil Dinas Perdagangan untuk Rapat Dengar Pendapat atau RDP.

Wakil Ketua DPRD Balikpapan Thohari Aziz yang menjadi koordinator Komisi II menyebut usai RDP akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) yang menyasar kawasan Pedagang Kaki Lima hingga ke pasar-pasar tradisional.

"Pasar Klandasan kan sudah lama terbengkalai, nanti bersama Komisi II, kami cek, sidak langsung untuk mengetahui persoalan yang sesungguhnya," kata Thohari Aziz, Senin (21/10/2019).

Sidak nantinya juga akan mendengarkan aspirasi pedagang secara langsung. "Apa yang mereka persoalkan dan solusinya kami carikan bersama pihak dinas terkait," sambungnya.

Sehingga sebelum sidak, Komisi II terlebih dahulu RDP dengan Dinas Perdagangan yang rencananya digelar pada Selasa besok, 22 Oktober 2019. Kemudian setiap persoalan yang disampaikan dinas tersebut menjadi bahan untuk peninjauan ke lokasi.

"Kami cari tahu, hasil RDP apakah sama dengan kondisi di lapangan, setelah itu dievaluasi untuk mencarikan solusi," tukasnya.

Selain pasar tradisional, Komisi II juga akan mencari tahu persoalan atas mangkraknya mesin parkir meter di Jalan Jenderal Ahmad Yani. Padahal mesin tersebut merupakan salah satu alat untuk menambah pendapatan dari sektor retribusi.

"Pasti kami cek, apakah kurang dirawat atau ada oknum yang merusak mesin, kualitasnya kah kurang bagus, atau juga operatornya yang kurang mumpuni, ya kami cek dulu, baru ada kesimpulan," imbuhnya.

Khusus untuk persoalan operator mesin parkir, menurut Thohari, seharusnya bisa lebih mudah karena perkembangan teknologi saat ini semakin praktis. "Ada alat, ada modul, ada standar operasi, lalu pelatihan, kan gitu," sebutnya.

Dirinya menambahkan, pelatihan tenaga operator mesin parkir sebaiknya dilakukan berkelanjutan atau tidak dilaksanakan sekali. Mengingat bisa ada teknologi yang baru dan harus dipahami.

"Training itu jangan cuma sekali, kan ada standar operasinya dan saya pikir sudah bagus," pungkas Thohari Aziz.

Penulis / Editor : Hendra

Komisi II Susun Rencana Kerja, Pasar Tradisional Disidak

Senin, 21/10/2019

Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Thohari Aziz

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.