KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Puncak peringatan sumpah pemuda di Samarinda, Senin (28/10) kemarin dipusatkan di gedung GOR Segiri. Sedikitnya 3.000 pelajar SMP dan SMA hadir menyaksikan pertunjukan seni hasil kreativitas para pelajar dari berbagai sekolah di kota Tepian. Walikota Samarinda Syaharie Jaang bersama Kapolres Samarinda, Kombes Pol Vendra Riviyanto dan Komandan Dandim 0901 Kolonel Kav Tomi Kaloko Utoma secara bergantian memberikan materi dalam seminar kepemudaan.

Jaang dalam arahannya menyampaikan jika para siswa dan siswi yang hadir pagi itu merupakan bagian dari perjalanan sebuah bangsa. Tak menutup kemungkinan, mereka yang berada di gedung GOR Segiri merupakan calon pengganti pejabat yang hadir pagi itu.

Walikota dua periode ini berharap agar momentum sumpah pemuda kali ini bisa menjadi komitmen bersama mempersatukan segala perbedaan latar belakang agama, suku, ras, golongan dan lain sebagainya menjadi bertanah air Indonesia. “Saya minta di kota kita tercinta ini tidak boleh ada kelompok-kelompok tertentu yang membangun perbedaan baik dari suku, agama atau hal lainnya yang nantinya berujung pada radikalisme,” ungkapnya.

Sebelumnya, agenda rangkaian peringatan Hari Sumpah Pemuda tingkat kota Samarinda, terlebih dahulu dilaksanakan apel peringatan di halaman Parkir Balai kota dengan inspektur upacara Wakil Wali Kota Samarinda M Barkati.

Setelah upacara, agenda dilanjutkan dengan pemusnahan Miras hasil yustisi selama 2019 di depan kantor Diskominfo Kota Samarinda. “Acara ini sebagai bentuk laporan kepada pemerintah, aparat terkait serta sebagai pemberitahuan kepada seluruh masyarakat bahwa ini adalah hasil dari pada kegiatan yustisi,” jelas Barkati. (*)