KORANKALTIM.COM,TENGGARONG - Komisi II DPRD Kutai Kartanegara (Kukar) yang membidangi Ekonomi dan Keuangan menggelar kunjungan kerja ke luar daerah, di antaranya DPRD Kota Bekasi dan PT Sinergi Patriot Kota Bekasi hari Rabu (4/12) pekan lalu.

Bekasi memiliki BUMD yang profit untuk menjadi percontohan yakni BUMD Gas Bumi dan Niaga Gas Hilir yang berkantor di Ruko Topaz Commercial Summarecon Bekasi.

Rombongan Komisi II dipimpin langsung ketua komisi II H Rendi Solihin didampingi anggota dewan lainnya yakni Bataria Magdalena, Sarifuddin, Hamdan, H Azar Nuryadi, Ria Handayani, Sopan Sopian, Hamdiah Z, Firnadi Ikhsan, H Doni Ikhwan dan Staf Sekretariat DPRD Kukar.

Rendi mengatakan ada beberapa hal yang sangat penting untuk digali di antaranya mendapatkan masukan terkait peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), penanaman modal dan pelayanan izin terpadu, Perusahaan Daerah, perbankan dan sektor pariwisata.

"Kunjungan ke Bekasi untuk menggali potensi PAD. Selama ini kita ketahui bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara masih tergantung pada potensi Sumber Daya Alam yang tidak bisa diperbaharui, seperti minyak, gas, bumi dan batu bara," kata Rendi kepada korankaltim.com Ahad (8/12) siang tadi

Bahkan dari analisa Komisi II menurut Rendi, selama kurun waktu tahun 2007-2010, penyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terbesar untuk Provinsi Kalimantan Timur adalah Kutai Kartanegara. Namun, kini Kutai Kartanegara mengalami penurunan yang cukup drastis dari sisi ekonomi.

Karenanya Komisi II ingin mencari pontensi yang lain untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Hal ini dirasa sangat penting, agar masyarakat Kutai Kartanegara lebih maju dan sejahtera. “Kami siap mengawal pemerintah agar bisa meningkatkan sumber-sumber PAD dengan optimalisasi dan memaksimalkan peran BUMD yang dimiliki, baik itu manajemen pengelolaannya maupun target-target mereka dalam mendapatkan pendapatan agar turut kontribusi pada pendapatan daerah,” tegas Rendi. (*)

Penulis Muhammad Heriansyah 

Editor: Aspian Nur