KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN - Periode kepemimpinan pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi - Rahmad Mas'ud berakhir 2020 mendatag. Namun ada beberapa janji kampanye yang belum terealisasi.

Anggota DPRD Balikpapan, Syukri Wahid mengkritisi janji kampanye yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan belum terealisasi.

"Penanganan banjir, sambungan baru PDAM, itu dua janji yang belum terealisasi sepenuhnya," kata Syukri Wahid, Minggu (22/12/2019).

Lebih lanjut ia menyebut realisasi sambungan baru PDAM baru 79 persen. Sedangkan anggaran penanganan banjir belum terserap sepenuhnya.

"Seharunya sambungan air itu tuntas sebelum pelantikan. Janjinya kan 100 persen atau 101.421 sambungan baru," ungkapnya.

Sementara alokasi anggaran untuk masterplan penanganan banjir sebesar Rp600 miliar. "Sekarang baru sekitar Rp300 miliar. Seharusnya 5 tahun tuntas," bebernya.

Selain itu, target Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dicanangkan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga banyak yang belum tercapai. Bahkan terjadi penurunan target.

"Ada beberapa faktor yang menyebabkan target maupun janji pasangan ini belum terealisasi. Seperti rencana strategis tidak konsisten dalam menjabarkan visi misi kepala daerah," ulasnya.

Kendati begitu, politikus PKS ini menyadari pemangkasan Dana Bagi Hasil (DBH) migas sangat berdampak pada sektor pembangunan sesuai janji kampanye.

"Saya tidak menutup mata, kita dua tahun merasakan defisit. Tapi yang paling penting adalah fokus. Kalau indikator RPJMD, saya lihat dari primernya saja, biaya pendidikan, kesehatan dan seterusnya," tandas Syukri.

Penulis/Editor : Hendra