KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN - Praktik prostitusi kini tak cuma di lokalisasi. Turut merambah aplikasi media sosial. Namun soal lokalisasi. Pemkot Balikpapan telah menutup kawasan bisnis berahi tersebut.

Ya, ada dua kawasan yang ditutup. Manggarsari di Balikpapan Timur dan Lembah Harapan Baru di Km 17 Balikpapan Utara. Kendati kedua bekas lokalisasi itu diduga masih beroperasi hingga kini.

Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Sabaruddin Panrecalle pun meminta agar pihak terkait seperti Satpol PP untuk menggencarkan pengawasan dan penertiban.

"Pengawasan perlu dimaksimalkan lagi, itu yang penting," kata Sabaruddin Panrecalle, Minggu (29/12/2019).

DPRD ingin Pemkot Balikpapan menegakkan peraturan secara tegas. Memberikan sanksi yang tak hanya kepada germo dan Pekerja Seks Komersial (PSK). "Pria hidung belang juga perlu disanksi," ujarnya.

Tindakan tegas dipandang perlu sebagai efek jera dan aktivitas prostitusi benar-benar setop di eks lokalisasi. "Upayanya penindakan harus lebih maksimal lagi," tegasnya.

Tak hanya itu, politikus yang akrab disapa Ketua SP ini memandang perlunya para PSK diberikan pelatihan keterampilan dan disediakan lapangan pekerjaan yang pantas. Sehingga tidak lagi bergelut di dunia prostitusi.

"Akar utama praktik prostitusi itu kemiskinan, mereka melakukan jalan pintas mencari uang. Sebenarnya mereka butuh pekerjaan yang layak," sebut SP.

Penulis/Editor : Hendra