Jumat, 21/02/2020

Migas dan Tambang Habis, Kaltim Perlu Sumber PAD Alternatif

Jumat, 21/02/2020

Anggota Komisi II DPRD Kaltim, Nidya Listiyono

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Migas dan Tambang Habis, Kaltim Perlu Sumber PAD Alternatif

Jumat, 21/02/2020

logo

Anggota Komisi II DPRD Kaltim, Nidya Listiyono

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Seiring waktu, sektor migas dan tambang akan habis dan tidak dapat diperbaharui. Ketergantungan akan hasil alam nantinya juga perlahan akan semakin berkurang padahal Kaltim merupakan salah satu penghasil terbesar di sektor tersebut dan harus mencari alternatif baru untuk mendapatkan pemasukan daerah.

Terkait hal ini, Anggota Komisi II DPRD Kaltim Nidya Listiyono menyatakan keberadaan perusahaan-perusahaan tambang dan energi yang ada di Kaltim saat ini bisa dikatakan menjadi sektor utama penopang perekonomian hampir diseluruh kabupaten dan kota yang ada di Kaltim. Namun untuk kedepannya bukan menjadi jaminan kelak hasil alam kita akan mampu untuk memberikan pendapatan daerah.

“Perusahaan tambang dan energi saat ini mungkin menjadi sektor penopang perekonomian Kaltim, namun harusnya pemerintah jangan menutup mata terhadap sektor lain seperti UMKM, karena sektor tersebut bisa menjadi alternatif jika sektor energi akan habis,” kata Listiyono.

Politisi Partai Golkar tersebut melihat UMKM memiliki potensi yang sangat bagus, tinggal proses untuk memajukannya saja yang harus lebih dimaksimalkan. Pemerintah provinsi maupun kota harus lebih memperhatikan sektor UMKM, terutama masalah kesejahteraan para pelaku UMKN. 

Disadari atau tidak UMKN inilah yang nantinya akan menjadi penggerak ekonomi Kaltim dimasa yang akan datang. “Memang perlu perhatian khusus dari pemerintah, terutama masalah kesejahteraan pelaku UMKN. Pemerintah juga mulai dari sekarang segera persiapkan sektor UMKM ini, jangan terlalu banyak fokus pada sektor tambang dan energi, lalu melupakan sektor lain yang berpotensi,” paparnya.

Pemerintah mesti memiliki pola pemetaan tentang potensi UMKN yang tersebar luas di Kaltim, sebab disektor usaha mikro juga dapat menekan angka pengangguran. “Seyogyanya UMKN dapat menekan angka kemiskinan dan pengguran, dengan cara penyerapan tenaga kerja dan peningkatan PDRB. Jika pemerintah benar-benar serius untuk menjalankan sektor tersebut, kami selaku wakil rakyat sangat mendukung penuh, karena bagaimapun kesejahteraan masyarakat adalah tanggung jawab bersama,” sebutnya. (*/adv3)


Editor: Aspian Nur

Migas dan Tambang Habis, Kaltim Perlu Sumber PAD Alternatif

Jumat, 21/02/2020

Anggota Komisi II DPRD Kaltim, Nidya Listiyono

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.