Senin, 02/03/2020

Thrtyseven, Band Pop Asal Kukar yang Mengusung Filosofi Dalam Lagu

Senin, 02/03/2020

Dean (vokal) dan Utam (Gitaris ) (IST/KORANKALTIM.COM)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Thrtyseven, Band Pop Asal Kukar yang Mengusung Filosofi Dalam Lagu

Senin, 02/03/2020

logo

Dean (vokal) dan Utam (Gitaris ) (IST/KORANKALTIM.COM)

KORANKALTIM.COM,TENGGARONG – Thrtyseven, band asal Kutai Kartanegara (Kukar) terbentuk pada 30 Juni 2018. Sampai kini, Thrtyseven digawangi dua orang, Rustam (Gitaris) dan Dean pada (vokal), tetap eksis.


Rustam-yang akrab disapa-Utam menceritakan terbentuknya Thrtyseven. Awalnya, mereka teman satu kantor di Rudi Center,  Tenggarong. Di Rudi Center, Utam di bagian public relation dan Dean sebagai staff-nya.

Utam mengaku, tidak pernah tebesit akan punya band dan bermusik karena fokus untuk bekerja. Namun, suatu ketika, dia mendengar sepotong lirik lagu yang dinyanyikan Dean di kantor.

“Bagus juga suaramu ini,” puji Utam. “Masa sih?" jawab Dean.

Merasa cocok dengan lagu pertama yang dinyanyikan Dean berjudul ‘Ajari Aku Jadi Manusia’,  muncul ide bikin band. “Gimana kalau kita bikin band?" tanya Utam. “Boleh bang,”jawab Dean. 


Dari diskusi itulah, terbentuk band Thrtyseven yang awal mula hanya bernama Utam dan Dean. Nama band yang baru dirintis kurang dari setahun tersebut adalah  gabungan angka tiga dan tujuh atau 37. 

Menurut Utam, angka tersebut mempunyai makna filosofis bagi keduanya. 

Angka tiga bermakna berketuhanan dengan lurus (aqidah), berakhlak (perilaku baik), bersyariat dengan baik (fiqih). 

Sementara angka tujuh bermakna, pertama, melaksanakan syariat Islam (salat, puasa, zikir dll). Selanjutnya, bersyukur, bersuka cita dan tidak mengeluh. Ketiga, rendah hati, sederhana, jujur apa adanya, memaafkan dan tidak marah. 

Kemudian, berfikir positif, berprasangka baik dan tidak bergunjing. Kelima, berbuat baik mengubah dan respek. Selanjutnya, berempati dan memberikan solusi. Dan terakhir, patuh pada pemimpin dan taat peraturan.

Utam membeber, Thrtyseven resminya hanya berjumlah dua orang. Namun, kalau lagi manggung, mereka full band. 

Thyrtyseven sendiri sudah manggung di beberapa tempat di Kaltim, di antaranya Balikpapan, Kukar, Samarinda, Sangata, Kutim dan di Kota Bontang. Sementara di luar pulau Jawa, di antaranya di Jakarta dan Tangerang. 

Utam membeber sudah merilis mini album yang dimulai pada 28 Desember 2019 lalu. Diluncurkan di Teras Cafe, Tenggarong, dalam bentuk rilis box set ekslusif. 

Inspirasi mereka membuat lagu dari hasil diskusi. Semisal tentang kehidupan, optimisme dan cinta kasih. Dari hasil diskusi tersebut, mereka merangkumnya dalam bentuk lagu. Thrtyseven sendiri mengusung genre pop. Mereka mendiskripsikan diri sebagai Philosophical Pop from Borneo.

“Karena setiap lagu yang kita tulis, selalu mengandung nilai-nilai filosofi di dalamnya,” tandasnya.

Sudah tujuh Lagu karya Thrtyseven, di antaranya 1. Sang Maha Cinta, Jatuh Cinta Lagi, Sejatuh jatuhnya, Masih muda, Ajari Aku Jadi Manusia, Tunggu Aku Disana dan Bagaimana Jika Rindu. (ADV)



Penulis: Sabri

Editor: M.Huldi

Thrtyseven, Band Pop Asal Kukar yang Mengusung Filosofi Dalam Lagu

Senin, 02/03/2020

Dean (vokal) dan Utam (Gitaris ) (IST/KORANKALTIM.COM)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.