Selasa, 17/03/2020
Selasa, 17/03/2020
Komisioner KPU Balikpapan, Syahrul Karim
Selasa, 17/03/2020
Komisioner KPU Balikpapan, Syahrul Karim
KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN - Komisi Pemilihan Umum (KPU) terpaksa menghentikan sementara sosialisasi tentang Pemilihan Wali Kota - Wakil Wali Kota Balikpapan 2020 yang melibatkan massa dalam jumlah banyak.
Komisioner KPU Balikpapan, Syahrul Karim menjelaskan langkah itu mengikuti imbauan pemerintah untuk antisipasi pandemi virus Corona.
"Kami hentikan sementara sosialisasi sampai kondisi dinyatakan telah memungkinkan," kata Syahrul Karim, Selasa (17/3/2020).
Kendati begitu, ia meyakinkan tidak akan mengganggu tahapan pemilihan kepala daerah. Selain juga belum ada jadwal pertemuan penyelenggara pemilu dengan masyarakat.
"Oh, sama sekali tidak terganggu, karena kan sosialisasi saja," ucapnya.
Sosialisasi, lanjut Syahrul, dilakukan dengan menggunakan media massa termasuk media sosial. Itu sebagai bentuk pengganti dari sosialisasi tatap muka yang tujuannya untuk meningkatkan partisipasi pemilih.
Terlebih masa sosialisasi cukup panjang, yakni mulai 1 November 2019 sampai 22 September 2020. "Jadi kami manfaatkan media massa, kami juga punya media sosial seperti Facebook, Instagram dan Whatsapp," sebutnya.
Sebelumnya penyelenggara pemilu kerap menjalankan sosialisasi mulai dari sekolah, kampus, paguyuban hingga ke berbagai komunitas. Namanya pun berbeda walau bentuknya serupa seperti KPU Goes To School dan KPU Goes To Campus.
"Sosialisasi tetap berjalan. On the track sesuai petunjuk KPU RI, meski untuk sosialisasi dengan pola tatap muka dihentikan sementara," tukas Syahrul. (adv)
Penulis/Editor : Hendra
Komisioner KPU Balikpapan, Syahrul Karim
KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN - Komisi Pemilihan Umum (KPU) terpaksa menghentikan sementara sosialisasi tentang Pemilihan Wali Kota - Wakil Wali Kota Balikpapan 2020 yang melibatkan massa dalam jumlah banyak.
Komisioner KPU Balikpapan, Syahrul Karim menjelaskan langkah itu mengikuti imbauan pemerintah untuk antisipasi pandemi virus Corona.
"Kami hentikan sementara sosialisasi sampai kondisi dinyatakan telah memungkinkan," kata Syahrul Karim, Selasa (17/3/2020).
Kendati begitu, ia meyakinkan tidak akan mengganggu tahapan pemilihan kepala daerah. Selain juga belum ada jadwal pertemuan penyelenggara pemilu dengan masyarakat.
"Oh, sama sekali tidak terganggu, karena kan sosialisasi saja," ucapnya.
Sosialisasi, lanjut Syahrul, dilakukan dengan menggunakan media massa termasuk media sosial. Itu sebagai bentuk pengganti dari sosialisasi tatap muka yang tujuannya untuk meningkatkan partisipasi pemilih.
Terlebih masa sosialisasi cukup panjang, yakni mulai 1 November 2019 sampai 22 September 2020. "Jadi kami manfaatkan media massa, kami juga punya media sosial seperti Facebook, Instagram dan Whatsapp," sebutnya.
Sebelumnya penyelenggara pemilu kerap menjalankan sosialisasi mulai dari sekolah, kampus, paguyuban hingga ke berbagai komunitas. Namanya pun berbeda walau bentuknya serupa seperti KPU Goes To School dan KPU Goes To Campus.
"Sosialisasi tetap berjalan. On the track sesuai petunjuk KPU RI, meski untuk sosialisasi dengan pola tatap muka dihentikan sementara," tukas Syahrul. (adv)
Penulis/Editor : Hendra
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.