Minggu, 13/08/2017

Tingkatkan Pendidikan Budi Pekerti di Sekolah

Minggu, 13/08/2017

Abdul Rasid

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Tingkatkan Pendidikan Budi Pekerti di Sekolah

Minggu, 13/08/2017

logo

Abdul Rasid

TENGGARONG - Anggota Komisi II DPRD Kutai Kartanegara (Kukar) Abdul Rasid menilai dalam rangka momentum menyambut peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-72 tahun, pendidikan budi pekerti dan moral yang di ajarkan untuk anak murid di sekolah yang ada di Kukar harus di galakkan lagi. Rasid sapaan akrabnya mengatakan saat ini para pelajar menilai pendidikan budi pekerti merupakan pendidikan yang tidak penting.

“Pendidikan budi pekerti dan moralitas harus di galakkan lagi dan lebih sering diberikan kepada anak murid yang mengenyam pendidikan di sekolah-sekolah yang ada di Kukar,” kata Rasid kepada Koran Kaltim kemarin.

Ketua DPD II Golkar Kukar ini menyebutkan perilaku serta budi pekerti dari para pelajar atau remaja saat ini sangatlah memprihatinkan, tingkah laku dari seorang siswa kini sudah jarang mencerminkan sebagai seorang pelajar yang berpendidikan. “Di antara mereka cenderung bertutur kata yang kurang baik, terkadang mereka bertingkah laku tidak sopan dan tidak lagi patuh terhadap orang tua maupun terhadap gurunya. Hal ini tentu saja dipengaruhi oleh kondusif tidaknya pendidikan budi pekerti serta pelajaran moralitas yang mereka dapatkan, baik dari lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat,” sebutnya.

Rasid mengungkapkan keluarga sebagai lingkungan pertama tentu saja memiliki faktor yang penting dalam membentuk pola perilaku seorang anak. “Dalam hal ini diantaranya melalui perhatian, kasih sayang serta penerapan budi pekerti, akhlak dan moral yang baik dari orang tua terhadap anaknya. Terlepas dari itu peran sekolah sebagai wahana dalam penyampaian pengajaran dan pendidikan turut mempengaruhi pula tingkat perkembangan budi pekerti dan moralitas seorang anak didik,” ungkapnya.

Salah satu akibat kurangnya pengajaran budi pekerti dan moralitas serta akhlak yang baik belum lama ini terjadinya tindakan pelecehan saat perayaan penutupan upacara adat Erau yakni belimbur. Menurutnya ini dampak dari kurang intensnya pendidikan budi pekerti dan moralitas serta pendalaman akhlak yang baik didapatkan peserta didik di sekolah.

Pengajaran budi pekerti di sekolah-sekolah pada saat ini lanjut Rasid belum diberikan secara mandiri, dalam arti masih terintegrasi dengan mata pelajaran lain. “Mata pelajaran yang dimaksud adalah Pendidikan Agama ataupun Pendidikan Pancasila, namun pada umumnya para pendidik jarang sekali menyentuh mengenai pendidikan budi pekerti serta pendalaman moralitasnya, karena pendidikan budi pekerti masih dianggap sebagai pemberian ceramah-ceramah saja di sekolahan,” pungkasnya. (adv/hei)

Tingkatkan Pendidikan Budi Pekerti di Sekolah

Minggu, 13/08/2017

Abdul Rasid

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.