Jumat, 15/09/2017

Sekda Marli Hadiri Tradisi Bersih Desa Ponoragan

Jumat, 15/09/2017

SAMBUTAN: Sekda Marli memberikan sambutan pada acara tradisi bersih desa Ponoragan Kecamatan Loa Kulu. (Foto: Rian/kk)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Sekda Marli Hadiri Tradisi Bersih Desa Ponoragan

Jumat, 15/09/2017

logo

SAMBUTAN: Sekda Marli memberikan sambutan pada acara tradisi bersih desa Ponoragan Kecamatan Loa Kulu. (Foto: Rian/kk)

TENGGARONG- Tradisi bersih desa masih dipertahankan masyarakat desa Panoragan kecamatan Loa Kulu. Rabu(13/9) Tradisi ini digelar. Acara tahunan yang dikenal dengan bersih desa atau ruwat desa ini digelar, sebagai wujud syukur warga terhadap bumi (desa) yang ditempati. Acara yang digelar di Balai Desa Ponoragan ini dihadiri seluruh eleman masyarakat hingga pemerintahan di antaranya Sekkab Marli, Kepala Dinas Pariwisata Sri Wahyuni dan Camat Loa Kulu Ardiansyah.

Dalam bersih desa ini warga membuat gunungan terdiri dari buah, sayuran, palawija, dan semua hasil bumi. Ada dua gunungan besar dan belasan gunungan kecil. “Buah dan sayuran ini adalah hasil panen warga sendiri,” kata Kepala Desa Ponoragan Sumarno.

Di Ponoragan banyak warga yang mempunyai sawah dan ladang yang mereka garap sendiri. Buah itu juga berasal dari pekarangan rumah. 

“Panoragan ini juga dikenal dengan penghasil bibit ikan, per tahun jumlah bibit ikan untuk dijual mencapai 3,5 juta ekor per tahun,” ucapnya

Diperkirakan perputaran uang dari bibit ikan ini mencapai Rp750 juta per tahun. “Pembeli bibit ikan dari Ponoragan ini, datang dari berbagai daerah seperti Kutim, Kubar, Balikpapan, Samarinda dan Bontang,” ucapnya.

Setelah melakukan doa bersama, gunungan pun diserbu ratusan warga. Warga berebutan mengambil buah dan sayur yang ada di gunungan. Pria wanita, tua muda, dewasa dan anak kecil menjulurkan tangannya berusaha mengambil apa yang bisa diambil.

Sekkab Marli mengaku, sangat bangga acara desa ini, sebagai salah satu wadah bersilaturahmi antar suku, kendati bersih desa ini adat suku Jawa, namun juga mengundang Kesultanan Kartanegara Ing Martadipura. “Jika Suku Kutai dengan acara yang sama bernama Bepelas dan Tempong Tawar, sebelumnya kami mengira undangan bersih desa ini membawa sapu, sekop dan cangkul,”ucap Marli.

Ia mengatakan, tradisi bersih desa ini mengajarkan kepada generasi muda tentang pentingnya menghormati alam yang diwujudkan dalam gunungan yang berisi hasil bumi. Generasi sekarang yang jauh dari profesi petani banyak yang tidak tahu bahwa mereka sebenarnya hidup dan dibesarkan alam. “Tradisi turun temurun dalam kebudayaan masyarakat Jawa ini telah dilakukan berabad-abad lamanya. Ritual bersih desa ini wujud bersatunya manusia dengan alam, serta wujud syukur baik hasil panen, kesehatan dan kesejahteraan yang peroleh selama setahun,” tuturnya. (Adv/ran)

Sekda Marli Hadiri Tradisi Bersih Desa Ponoragan

Jumat, 15/09/2017

SAMBUTAN: Sekda Marli memberikan sambutan pada acara tradisi bersih desa Ponoragan Kecamatan Loa Kulu. (Foto: Rian/kk)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.