SAMARINDA- Tidak bisa pungkiri bahwa saat ini ketimpangan pembangunan yang dirasakan masyarakat di daerah tertinggal dan perkotaan masih ada. Seperti akses jalan pembangunan yang dirasakan masyarakat di beberapa daerah pinggiran tidak semulus jalan perkotaan, sehingga terasa sukar terlewati bagi warga yang hendak menjalankan aktivitas sehari-hari. 

Untuk itu, Anggota Komisi III DPRD Kaltim Syafruddin mengatakan Pemerintah Provinsi Kaltim maupun pemerintah pusat agar dapat meratakan pembangunan dan fokus mengarahkan perhatian terhadap daerah tertinggal. Mengingat pemerataan pembangunan daerah tertinggal menjadi keinginan besar warga.

“Pemerataan pembangunan tentu akan mampu membawa dampak positif dalam menggerakkan perekonomian pada suatu daerah,” kata Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) DPRD Kaltim ini.

Dia berharap ada pemerataan pembangunan di Kaltim sehingga tidak ada ketimpangan. Sebab pembangunan yang tidak merata akan memberikan sudut pandang berbeda tersendiri bagi warga. Sehingga warga kerap kali berasumsi bahwa perhatian pemerintah hanya tertuju pada daerah perkotaan saja.

Seperti pada Kecamatan Sandaran, Kabupaten Kutai Timur hingga kini belum mempunyai akses jalan darat memadai yang menghubungkan ke Kecamatan Sangkulirang. Sehingga warga menggunakan akses jalur laut sebagai akses penghubung.

Pembangunan didaerah ini pemerintah terkesan hanya fokus tertuju pada daerah perkotaan. Contoh saja pembangunan Jembatan Kembar Samarinda, Tol Balikpapan - Samarinda, Bandara Samarinda Baru, Jembatan Flyover Samarinda dan lain sebagainya.

“Tentu keadaan ini sangat kontradiktif dengan keadaan masyarakat Kutai Timur. Alangkah lebih baik apabila pemerintah dapat lebih fokus meratakan pembangunan di seluruh kabupaten/kota di Kaltim agar dapat lebih memudahkan akses masyarakat,” tutur wakil rakyat asal daerah pemilihan Bontang, Kutai Timur dan Berau ini. (adv/hms3)