SAMARINDA-Target penyelsaian sejumlah proyek Multi Year Contract (MYC) seperti Bandara Samarinda Baru (BSB), Jalan Tol Samarinda-Balikpapan, Jembatan Mahakam IV (Jembatan Kembar) dan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Maloy diyakini anggota dewan bisa rampung sesuai jadwal. Hal ini disampaikan Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Agus Suwandy, Senin (2/10).

Dikatakan Agus Suwandy, jika melihat perkembangan dan laporan progres dari kontraktor serta tinjauan lapangan, sampai saat ini sudah on the track. “Seperti BSB, progresnya hampir 100 persen. Sampai bulan Desember, kewajiban pemerintah daerah ialah menyelesaikan runway, jalan penghubung (taxiway) dan pelataran pesawat (apron). Mereka (kontraktor. Red) juga menargetkan selesai akhir tahun,” ujarnya.

Ia memastikan, 2018 pemindahan operasional dari Bandara Temindung ke BSB akan dilakukan untuk menghindari resiko kecelakaan yang tidak diinginkan. “Temindung itu hanya 13 hektare, sedangkan di BSB mencapai 300 hektare. Artinya, Bandara Temindung saat ini sangat rawan. Selain itu, dari segi ruang udara, BSB lebih menjamin dibandingkan Temindung,” sebut Agus Suwandy.

Dari segi penyelesain fisik bangunan, ia optimis rampung di akhir tahun. Namun, masalah beroperasi atau belumnya, Agus Suwandy menyerahkan sepenuhnya kepada Angkasa Pura selaku pengelolaan atau operator. “Tekni pengoperasiaannya tergantung dari pengelola dan Kementrian Perhubungan. Kita hanya menyelesaikan bangunannya saja,” tuturnya.

Termasuk pembangunan jalan Tol Samarinda-Balikpapan yang menjadi tanggung jawab pemerintah menyelesaikan sesi satu jalan tol yang mencapai sekitar 22 kilometer disampaikan Agus Swandy juga akan dirampungkan secepatnya. “Dengan nilai kontrak sekitar satu trilun itu, kami pastikan akan selesai pada akhir tahun ini,” tegas dia.

Sedangkan, progres Jembatan Kembar dijelaskan Politikus Gerindra, bangunan jalan pendekat dari dua sisi sudah mencapai 50 persen. Sedangkan target untuk bentang tengah akan selesai pada Desember 2017.

“Kontrak dengan pihak ke tiga pengerjaan bentang tengah memang hanya sampai akhir tahun. Untuk mengantisipasi, kami minta pihak pemerintah memperpanjang waktu pengerjaannya agar tidak ada kesalahan,” sebut Agus Suwandy. (adv/hms6)