SAMARINDA - Adanya pencari kerja (pencaker) dengan kualifikasi dibawah rata tentu menjadi kendala tersendiri, disisi lain pemerintah sedang mengupayakan pengentasan pengangguran di usia produktif. Namun dengan kualifikasi rendah seperti tingkat pendidikan rendah dan tak memiliki keterampilan serta pengalaman menjadi sandungan besar.

Oleh sebab itu, salah satu upaya terbaik yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan pelatihan kerja agar perusahaan pembuka lowongan kerja dapat memberi pertimbangan untuk menerima pencaker sebagai karyawan. Hal itu disampaikan Anggota DPRD Kaltim Josef menanggapi adanya 710 pencaker di Penajam Paser Utara (PPU) yang terdata sejak Januari hingga Oktober 2017 membutuhkan pekerjaan namun terkendala kualifikasi yang tidak sesuai dengan standar perusahaan.

“Jadi memang alternatifnya adalah pencari kerja tak boleh berputus asa, manfaatkan pelatihan atau kursus-kursus singkat baik yang diselenggarakan oleh pemerintah secara gratis maupun yang mandiri. Untuk yang mandiri memang harus mengeluarkan biaya sendiri, ini juga menjadi kendala,” ungkap Josef.

Namun demikian, Politikus Gerindra ini meminta agar pencaker bersabar. Pemerintah setempat juga diimbau proaktif berkoordinasi dengan Pemprov Kaltim guna mencarikan solusinya. Sebab bagaimanapun masalah yang terjadi di daerah juga menjadi tanggungjawab Pemprov Kaltim untuk bersama-sama mengatasi.

Seperti diketahui, Pemkab PPU sendiri juga telah mengupayakan pelatihan kerja guna memberi keterampilan pada pencaker. Namun terkendalanya biaya sehingga pelatihan pun terbatas. “Hal-hal semacam ini yang perlu segera dikoordinasikan dengan pemerintah provinsi agar dicarikan solusinya sehingga jumlah pengangguran dan pencari kerja tidak semakin membludak,” tutur wakil rakyat asal Dapil PPU dan Paser ini. (adv/hms5)