Selasa, 21/11/2017
Selasa, 21/11/2017
Asli Nuryadin
Selasa, 21/11/2017
Asli Nuryadin
SAMARINDA – Sebagai Ibukota Provinsi Kaltim, Samarinda termasuk rendah dalam tingkat kemiskinan yaitu 4,72 persen. Meskipun tidak ada penurunan yang signfikan, namun sampai saat ini upaya penanggulangan kemiskinan terus digalakkan oleh Pemkot Samarinda. Selasa (21/11) Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) bersama Dinas Sosial menggelar rapat koordinasi penanggulangan kemiskinan di Ruang Rapat Balaikota. Dalam agenda ini juga turut melibatkan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait serta para lurah dan camat.
“Program penanggulangan kemiskinan ini juga sudah masuk dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) baik kota maupun provinsi sehingga bersinergi dengan program lainnya,” ujar Asli.
Ia pun mengakui angka kemiskinan jumlahnya fluktuatif, tak lain salah satu faktor utamanya yaitu pendatang yang sering bertambah tiap tahunnya.
“Karena kota ini sebagai sentral sebagai kota jasa, makanya tidak heran banyak orang yang migrasi ke Samarinda. Sehingga kalau dikatakan jumlah kemiskinan masih stagnan atau tidak turun signifikan sebenarnya karena jumlah penduduk yang terus bertambah,” jelasnya.
Ia pun berupaya untuk memperkuat tim yang ada saat ini khususnya dalam mengembangkan berbagai program untuk meningkatkan kesejahteraan warga miskin.
“Beberapa program yang sudah berjalan diantaranya rasta (beras sejahtera), KIS (Kartu Indonesia Sehat), PKH (Program Keluarga Harapan) dan masih ada beberapa program lagi yang sudah dijalankan yang berada dalam naungan Dinsos (Dinas Sosial),” urainya.
Ia pun berharap upaya penanggulangan kemiskinan ini juga dapat didukung oleh seluruh masyarahat maupun LSM yang peduli dengan kemiskinan.
“Selain itu paradigma masyarakat juga harus diubah agar dapat berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya sehingga angka pengangguran bisa berkurang,” pungkas Asli. (ms/adv)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.