Kamis, 23/11/2017
Kamis, 23/11/2017
Kamis, 23/11/2017
SAMARINDA – Sebanyak 50 peserta program pendidikan profesi guru (PPG) sarjana mendidik di daerah terdepan, tertinggal dan terluar (SM-3T) akan mengabdikan diri di Kaltim.
Atas kehadiran peserta PPG SM-3T di Benua Etam, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak sangat mengapresiasi bahkan menyatakan dukungan penuh atas pengabdian mereka.
Apalagi hingga saat ini ujarnya, Kaltim memiliki kabupaten dan kota yang masih banyak terdapat kawasannya terbilang terpencil, tertinggal dan terluar serta terdepan (perbatasan).
“Mereka (peserta PPG SM-3T) ini anak-anak Kaltim. Jadi saya apresiasi program Kementerian Ristek Dikti khususnya yang telah membuka program guru yang ditempatkan di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan,” katanya di Ruang Rapat Gubernur Kaltim, Rabu (22/11).
Gubernur meyakini peserta PPG SM-3T ini mampu mengabdikan diri secara maksimal di daerah pedalaman Kaltim sebab sudah teruji dan kompeten sesuai bidang pendidikan masing-masing.
Dia menyebutkan Kaltim masih memiliki wilayah perbatasan walaupun sudah dimekarkan dengan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).
Khususnya daerah otonomi baru (DOB) pecahan Kabupaten Kutai Barat (Kubar) yaitu Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu). Dimana kabupaten termuda di Benua Etam ini berada di pedalaman Kaltim atau masih banyak terdapat daerah terpencil dan terdepan (perbatasan). Selain itu, Kabupaten Berau yang berada paling utara Kaltim juga memiliki kawasan terluar berupa gugusan kepulauan seperti Maratua dan Derawan serta pulau sekitarnya.
Demikian halnya, Kutai Kartanegara dan Kutai Timur maupun Paser dan Kubar serta Penajam Paser Utara. “Nanti kami akan berkoordinasi dengan kementerian terkait agar penempatan benar-benar sesuai kebutuhan guru di daerah pedalaman, tertinggal, terluar dan terdepan,” ungkapnya. (yans/sul/adv)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.