BALIKPAPAN - Kecamatan Balikpapan Barat, jadi zona merah penyalahgunaan narkoba. Kasus narkoba di wilayah itu, menjadi yang tertinggi dibanding kecamatan lain, berdasarkan pengungkapan kasus dan telaah BNN Kota Balikpapan.

Kepala BNN Kota Balikpapan Muhammad Daud mengatakan, selama 2017, penangkapan tersangka kasus narkoba memang paling banyak berada di Balikpapan Parat.

“Artinya, yang paling rawan peredaran adalah wilayah Balikpapan Barat. Tentu akan jadi atensi khusus di tahun 2018, itu pasti,” kata Daud, dalam keterangan resmi dia di kantornya, kemarin.

Tercatat pengungkapan kasus narkotika di Kota Balikpapan oleh BNNK Balikpapan di 2017 berjumlah 20 kasus. Angka itu meningkat dibanding 2016 lalu berjumlah 17 kasus. Dari 20 kasus, sebagian besar berada di wilayah Kecamatan Balikpapan Barat.

“ADa 27 tersangka dari 20 kasus itu yang kita amankan. Sekitar 70 persen, TKP (tempat kejadian perkara)-nya ada di Balikpapan Barat. Jumlahnya ada 17 orang,” ujar Daud.

Total barang bukti yang diamankan yakni sabu 42.02 gram, ekstasi 20 butir dan kokain 3.34 gram. Salah satu upaya pencegahan, pihaknya akan menggencarkan sosialisasi anti narkoba dengan melibatkan seluruh stakeholder tingkat kecamatan hingga kelurahan.

“Sebagian besar pentolan-pentolannya di sana (Balikpapan Barat) sudah kami tangkap. Dan memang target kami banyak ada di sana. Kedepannya kami akan meningkatkan koordinasi dengan pihak kecamatan,”tandasnya. (yud)