Sabtu, 27/01/2018
Sabtu, 27/01/2018
pengasapan atau Fogging, sebagai salah satu cara untuk mencegah DBD (FOTO: ISTIMEWA/NET ILUSTRASI)
Sabtu, 27/01/2018
pengasapan atau Fogging, sebagai salah satu cara untuk mencegah DBD (FOTO: ISTIMEWA/NET ILUSTRASI)
BALIKPAPAN - Dinas Kesehatan Kota Balikpapan mencata, hingga pekan ketiga bulan ini, ada 2 kasus penderita Demam Berdarah Dengue (DBD). Periode yang sama di 2017, tercatat 72 kasus. Diharapkan tren DBD menurun tahun ini.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Balerina menginginkan, di tengah status KLB (Kejadian Luar Biasa) Difteri, kasus DBD tidak ikut meningkat. Meski, sejak awal Januari, Balikpapan kerap diguyur hujan.
“Kita harapkan, tidak ada kenaikan kasus. Awal Januari 2018, sudah ada 2 kasus DBD, tidak ada korban meninggal dunia. Sampai sekarang turun, mudah-mudahan (angka penderita DBD) tidak naik lagi,” kata Balerina, Jumat (26/1).
Dijelaskan, tahun 2016, jumlah kasus penderita DBD, mencapai 4.400 kasus dan merenggut 26 jiwa. Di tahun 2017, mencapai 1.014 kasus dimana 2 diantaranya meningga dunia.
“Tahun 2016 ke 2017 jumlah kematian turun, meski angka kasusnya meningkat. Turun angka kematian berarti bukan hanya upaya Dinas Kesehatan. Tapi masyarakat juga sudah memahami Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di lapangan,” ujar Balerina.
Menurutnya, upaya lainnya yang dilakukan dengan pemberian kelambu air, bekerjasama melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan, kemudian dibagikan kelurahan.
“Pokoknya jangan sampai ada air tergenang di botol, karena bisa menumbuhkan jentiknya nyamuk. Kita harapkan masyarakat menjaga lingkungan tetap bersih, jangan ada air yang menggenang. Karena ada air yang menggenang bisa menumbuhkan jentik nyamuk,” tegasnya. (din)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.