Sabtu, 24/11/2018

Solar Sulit Didapat, Nelayan di Balikpapan Setop Melaut

Sabtu, 24/11/2018

Sabaruddin Panrecalle

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Solar Sulit Didapat, Nelayan di Balikpapan Setop Melaut

Sabtu, 24/11/2018

logo

Sabaruddin Panrecalle

KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN - Sulitnya mendapatkan solar tak hanya dirasakan sopir truk angkutan logistik yang terpaksa antre berjam-jam di SPBU. Tetapi juga dialami mayoritas nelayan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Manggar, Balikpapan Timur.

Bahkan mereka yang menggantungkan hidupnya dari mencari ikan di lautan itu terpaksa setop melaut. Pasalnya, pasokan solar yang didapatkan tak mencukupi.

“Sudah sebulan nggak melaut. Kalau pun dapat solar, harganya juga mahal, Rp10 ribu per liter. Padahal biasanya cuma tujuh ribu aja per liternya,” kata Abdul Wahid, seorang nelayan di TPI Manggar (23/11).

Tak jarang dengan harga solar yang tinggi membuat nelayan juga merugi. “Kita ini nelayan kecil. Palingan sehari cuma dapat Rp100 ribu sampai Rp200 ribu saja. Kebutuhan kami cuma Solar murah supaya bisa melaut lagi,” keluhnya.

Mengetahui kondisi itu, Wakil Ketua DPRD Sabaruddin Panrecalle menginginkan Pertamina menambah kuota BBM untuk nelayan agar tak terjadi gejolak.

“Saya telah berkomunikasi dengan Pertamina dan ini harus ditanggapi pula secara serius oleh Dinas Pangan Pertanian dan Peternakan. Cari tahu berapa kebutuhanya agar berbanding lurus dengan BBM yang dipasok,” kata Sabaruddin.

Dirinya juga mewanti-wanti agar tidak ada oknum yang mempraktikan penimbunan BBM untuk mencari keuntungan dari selisih penjualan solar dan BBM bersubsidi lainnya. “Kalau ada yang menimbun, ya harus ditindak,” tegasnya.

Tak hanya itu, politikus Partai Gerindra ini pendataan kelompok nelayan diperketat oleh OPD dan pihak terkait lainnya. Langkah itu sebagai upaya menekan penyalahgunaan BBM bersubsidi.

“Perlu diawasi karena jangan sampai Pertamina telah memasok kuota BBM sesuai kebutuhan tapi malah ada oknum yang menyalahgunakan. Jangan abaikan pengawasan begitu saja,” tekannya.

Terlebih ia mengetahui jika Pertamina telah menyanggupi permintaan BBM yang diajukan Pemkot Balikpapan selama sesuai prosedur yakni dengan membentuk kelompok-kelompok nelayan.

“Itu untuk mempermudah penyaluran dan menekan penyalahgunaan BBM bersubsidi termasuk solar. Makanya, dinas terkait segera data dan dorong pembentukan kelompok nelayan,” tukas Sabaruddin. (hn)

Solar Sulit Didapat, Nelayan di Balikpapan Setop Melaut

Sabtu, 24/11/2018

Sabaruddin Panrecalle

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.