Rabu, 08/05/2019
Rabu, 08/05/2019
Kebakaran yang terjadi di kawasan Muara Rapak beberapa waktu lalu ini menjadi contoh agar warga mewaspadai penggunaan kompor dan peralatan elektronik rumah tangga. (Hendra/KoranKaltim.Com)
Rabu, 08/05/2019
Kebakaran yang terjadi di kawasan Muara Rapak beberapa waktu lalu ini menjadi contoh agar warga mewaspadai penggunaan kompor dan peralatan elektronik rumah tangga. (Hendra/KoranKaltim.Com)
KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN - Aktivitas masyarakat biasanya meningkat saat Ramadan. Terutama kaum ibu yang kesibukannya di dapur untuk menyiapkan santapan berbuka maupun sahur.
Sehingga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balikpapan memberlakukan status siaga bencana yang bisa menimbulkan korban jiwa.
"Bencana yang diwaspadai itu seperti kebakaran, banjir dan tanah longsor," kata Kepala BPBD Balikpapan, Suseno, Selasa kemarin (7/5/2019).
Khusus untuk musibah kebakaran menjadi perhatian serius di Ramadan tahun ini. "Ibu-ibu jangan meninggalkan kompor dalam keadaan menyala, berbahaya," pesannya.
Peringatan itu disampaikan karena kaum ibu kerap lupa mematikan kompor ketika aktivitasnya sedang tinggi. Termasuk pula penggunaan peralatan elektronik rumah tangga yang bisa memicu korsleting atau hubungan listrik berarus pendek.
"Rata-rata kebakaran yang terjadi di kota ini karena diawali korsleting. Jadi hati-hati kalau memakai perangkat elektronik. Sebaiknya dimatikan ketika hendak meninggalkan rumah," imbaunya.
Dirinya juga mengapresiasi sinergitas BPBD dengan beberapa Organisasi Perangkat Dinas (OPD) dan organisasi kemasyarakat serta komunitas dalam penanganan kebakaran.
Sehingga proses pemadamannya lebih cepat. "Rata-rata penanganan satu jam dari awal mendapat informasi kebakaran hingga pemadaman di lokasi kejadian," ujarnya.
Ia juga menginginkan masyarakat bersikap kooperatif dalam setiap kejadian atau musibah kebakaran. Pasalnya, tak jarang masyarakat hanya sekadar menonton saja ketimbang membantu.
"Tentunya itu menyulitkan petugas kami dan petugas dari unit lainnya untuk memadamkan api yang berkobar. Padahal kebakaran musibah, bencana, bukan bahan tontonan," pungkasnya. (*)
Penulis / Editor : */Hendra
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.