Selasa, 29/08/2017
Selasa, 29/08/2017
Rizal Effendi
Selasa, 29/08/2017
Rizal Effendi
BALIKPAPAN - Kasus dugaan kekerasan yang menimpa 2 murid SD di Balikpapan, tidak bisa menjadi alasan untuk menyamaratan perilaku oknum guru di semua sekolah. Wali Kota Rizal Effendi pun angkat bicara.
Saat ini, dua kasus dugaan kekerasan terhadap murid itu, tengah dilakukan proses mediasi, melalui Dinas Pendidikan Kota Balikpapan.
Menurut Rizal, kasus itu tidak bisa dilihat sepihak. Dia juga tidak menampik kesulitan dia menjelaskan persoalan itu secara lisan. Yang terpenting saat ini, mempertemukan kedua belah pihak.
“Misalnya kasus yang satu itu dilaporkan polisi, katanya anak itu sebelumnya memukul anak juga. Jadi ya ceritanya dipanggil guru atau kepala sekolah. Diibaratkan kalau kamu yang dipukul bagaimana? Diberi contoh,” kata Rizal, dikonfirmasi kemarin.
“Nah itulah yang berkembang, kasusnya seolah-olah itu pemukulan. Tapi kan sulit nanti dikira membela diri. Jadi nanti biar orang tua ketemu dengan sekolah. Jadi tidak didramatisir,” ujarnya.
Rizal juga mengaku prihatin dengan kondisi yang berkembang saat ini. Apalagi menurutnya, dalam bahasa penulisa media pun, seolah-olah guru bertindak kasar.
Makanya kata Rizal sulit kasus ini diurai kalau tidak dipertemukan. Sebab bisa saja cerita anak, berkembang di luar cerita dan kejadian sebenarnya. “Kita ini sulit mengeceknya karena cerita anak bisa saja berkembang,” ungkapnya.
Terhadap laporan polis dan visum, Rizal mempersilahkan karena kedua belah pihak bisa dikonfirmasi.
“Biar saja dilaporkan ke polisi. Nanti si anak bisa saja dilaporkan juga. Pokoknya lebih baik dipertemukan supaya tidak saling tuding. Nanti seakan-akan guru kasar. Ini sulit bahasa pers, karena terpotong-potong,” sebutnya.
“Saya sudah minta (Kadisdik Balikapapan) agar kedua belah pihak dipertemukan dengan orang tuanya dan guru, supaya lebih klir tidak ada kesan ,” ucapnya.
Diketahui akhi pekan lalu, ada 2 kasus dugaan kekerasan yang dilakukan 2 oknum guru di sekolah berbeda. Yang pertama, kasusnya tidak sampai dipolisikan. Namun kasus yang kedua, berujung ke kepolisian lantaran orangtuanya tidak terima, anaknya diperlakukan oleh sang oknum guru. (din)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.