BALIKPAPAN - Pola hidup tidak sehat menjadi faktor penyebab muncul berbagai penyakit regeneratif di masyarakat, tidak terkecuali di Kota Balikpapan. Belakangan angka penderita penyakit tidak menular, tergolong terus meningkat.

Dinas Kesehatan Kota Balikpapan melansir, terjadi peningkatan PTM, seperti jantung, diabetes, hingga stroke. Sedangkan penyakit menular, diklaim justru menurun. Seperti diantaranya Tuberculosis serta kusta.

Sejak 2016 lalu, pemerintah kian menggencarkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), di seluruh Indonesia, termasuk Balikpapan.

Kepala DKK Balikpapan Balerina mengatakan, Germas dipastikan terus digalakkan, menyusul terjadinya perubahan pola hidup masyarakat.

“Sekarang ini, data penderita penyakit sudah berubah. Yang dulunya penyakit menular tinggi, sekarang sudah turun. Seperti Tuberculosis, Kusta dan lainnya, dilakukan pendeteksian dini oleh Puskesmas. Pemerintah melakukan intervensi, dan dampaknya, terjadi penurunan angka penderita,” kata Balerina.

“Yang tinggi sekarang itu stroke, hipertensi, diabetes yang masuk penyakit tidak menular,” ujar dia, Jumat (22/9).

Menurutnya melalui Germas, seluruh Puskesmas, organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan lintas sektor dilibatkan, agar gerakan masyarakat hidup sehat ini berjalan maksimal.

“Di Puskesmas, misalnya. Melalui Germas, ada gerakan di masyarakat dan tim medis Puskesmas. Mulai dari melakukan olahraga, hingga menyediakan makanan hijau seperti sayuran dan  buah-buahan,” ujar Balerina.

Germas, lanjut Balerina, juga melakukan pemeriksaan rutin seperti cek gula darah, kolesterol, asam urat dan lainnya.

“Dalam pemeriksaan rutin ini dilakukan untuk pendeteksian dini penyakit tidak menular, agar penyakit lebih terkontrol, dan menekan angka kematian,” katanya.

“Germas bukan berarti mengurangi angka kasus tapi PTM yang sudah terdeteksi, lebih terkontrol seperti hipertensi, gula darah, diabetes terkontrol,” jelasnya. (din)