BALIKPAPAN - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Balikpapan memerkirakan volume sampah akan meningkat 20 persen, menjelang lebaran Idul Fitri. Pun demikian saat lebaran, volume sampah bakal semakin bertambah. 

DLH pun terus berupaya memaksimalkan tenaga dan armada yang ada, terlebih lagi, Balikpapan Kota dan Utara, paling banyak menghasilkan sampah. Tiap hari, petugas DLH, mengangkut sekitar 350-450 ton sampah.

“Volume sampah menjelang lebaran, nantinya kita perkirakan hingga 500 ton. Tapi, saat Idul Fitri nanti, volume sampah diperkirakan bertambah sampai 20 persen,” kata Sekretaris DLH Balikpapan Zulkifli, kemarin.

Menurutnya berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, volume sampah meningkat hingga 20 persen saat menjelang lebaran. Mengingat, banyaknya aktivitas masyarakat yang masak di dapur untuk menyajikan hidangan maupun membuat kue lebaran. Menghadapi lebaran, Zulkifli menyebut tidak ada strategi khusus.

“Tidak punya strategi khusus karena ini merupakan kegiatan rutin, yang kita lakukan sama dengan di tahun-tahun sebelumnya yaitu menambah kerja lembur,” katanya.

Tingginya volume sampah di Balikpapan belum dapat diimbangi keberadaan armada atau kendaraan truk pengangkut sampah. Dari jumlah 27 unit truk yang tersedia, masih dibutuhkan sekira 90 armada.

“Angkutan kita yang ada sekitar 27 unit truk. Kalau kita kalkulasi, kita mengangkut 400 ton sampah setia hari dengan kapasitas 3 ton sampah sekali angkut, berarti kita butuh angkutan sekitar 90 unit truk untuk mengangkut sampah di lapangan per hari,” jelas Zulkifli.

Pengangkutan sampah dilakukan pada malam hari mulai pukul 22.00 Wita hingga pukul 06.00 Wita. Jika pekerja pengangkut sampah 2-3 ret per malam, maka ditambah 1 ret lagi menjelang lebaran nantinya.

“Kita tambah pengangkutan, kalau di hari-hari biasanya dilakukan di malam hari. Maka di siang hari pun juga kita lakukan. Kalau armada enggak bisa ditambah karena terbatas jadi kinerjanya yang kita tambah,” jelasnya.

Zulkifli mengungkapkan, volume sampah terbanyak berasal dari kecamatan yang berpenduduk padat, seperti di wilayah Balikpapan Kota dan Utara. (din)