BALIKPAPAN - Direktorat Polairud Polda Kaltim sukses mengungkap lima kasus ilegal fishing, selama September yang terjadi di perairan di wilayah hukum Polda Kaltim. Dari kelimanya, salah satunya termasuk kapal berbendara asing, yang mengambil ikan di wilayah Indonesia.

“Untuk kapal ikan asing itu kami ungkap di wilayah perairan Nunukan. Satu orang tersangka dan sejumlah barang bukti diantaranya kapal SA-10/5/F, kapal klotok penarik, 500 kg ikan berbagai jenis, satu set pukat kerut, bendera Malaysia, dokumen kapal, dan GPS,” beber Kasubdit Gakum Ditpolairud Polda Kaltim Kompol Harun Purwoko, kemarin.

Penyidik menjerat tersangka dengan Pasal 92 jo pasal 26 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan. Saat ini berkas tersangka telah P21 atau lengkap, dan akan dilakukan pelimpahan ke kejaksaan. 

Sementara empat kasus ilegal fishing lainnya dalam proses sidik. “Total kasus ilegal fishing yang kami tangani ada lima kasus. Empat kasus diantaranya, masih proses sidik sampai saat ini,” katanya.

Ditpolairud Polda Kaltim juga menangani tiga kasus penyelundupan kepiting bertelur, yang rencananya akan diselundupkan ke wilayah Pontianak Kalimantan Barat, dan diduga berlanjut dikirim ke negeri jiran Malaysia.

Ketiga lokasi penangkapan berada di pelabuhan Fery Kariangau, Balikpapan Barat. Kepolisian berhasil menyelamatkan 5.760 ekor kepiting bertelur. Tidak lama, ribuan kepiting itu, langsung dilepas liarkan ke habitatnya. Tiga terduga penyelundup, meringkuk di penjara. 

“Kami terus meningkatkan pengawasan dan patroli di wilayah perairan,” demikian Harun. (yud)