Minggu, 18/06/2017

Selain Lahan, Mahalnya Bibit Bawang jadi Momok Petani

Minggu, 18/06/2017

Ilustrasi

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Selain Lahan, Mahalnya Bibit Bawang jadi Momok Petani

Minggu, 18/06/2017

logo

Ilustrasi

BALIKPAPAN - Keterbatasan produksi bawang merah oleh petani Balikpapan, lebih disebabkan keterbatasan lahan tanaman bawang. Pemkot bersama Bank Indonesia (BI), berusaha menggenjot produksi petani, dengan meningkatkan kemampuan budidaya petani bawang merah.

Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DPPP) Balikpapan Yosmianto menerangkan, untuk meningkatkan kapasitas petani, BI membantu 4 petani Balikpapan, mengikuti program pelatihan tanaman bawang, ke Brebes, Jawa Tengah.

“Mereka belajar langsung mulai proses menanam, memelihara, membuat bibit hingga bejalar pascapanen bawang merah. Mudah-mudahan ini menambah wawasan untuk bertani bawang merah kita. Karena di Balikpapan selain terkendala minimnya lahan, juga selama ini terkendala dengan bibitnya yang harganya cukup mahal,” ujar Yosmianto.

Petani bawang di Balikpapan, panen setiap tahunnya hingga 3 kali. Kecocokan tanah di Balikpapan untuk tanaman bawang merah menurut  Yosmianto tidak menemui masalah berarti. Namun selain minimnya lahan, kendala lainnya adalah mahalnya bibit bawang merah.

“Selama ini kita selalu panen bawang mereah 2-3 kali per tahun. Hanya saja keluhan petani yang masih terkendala dengan harga bibitnya yang terlalu mahal. Kalau musiman, harga bibit bawang merah bisa mencapai Rp 50 ribu per kilo gram. Padahal harga panennya di pasar hanya Rp 30 ribu,” ungkapnya.

Jumlah kelompok pentani bawang merah di Balikpapan, tercatat sebanyak 20 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 4 petani.

“Karena lahan kita hanya 10 ribu hektare itu pun terbagi dengan seluruh komoditas, ada perkebunan, pertanian dan lain-lain. Kalau ditotal, sekira 5 hektare aja untuk lahan petani bawang merah,” ungkapnya.

Sekali panen, dalam satu hektare menghasilkan 1 ton bibit bawang merah. Satu ton bibit bawang merah bisa menghasilkan 16 ton sekali panen.

“Untuk idealnya kebutuhan bawang di Balikpapan 3,5 kilo per orang per tahun. Tingggal dikalikan dengan jumlah penduduk keseluruhan sebanyak 700 ribu,” demikian Yosmianto. (din)

Selain Lahan, Mahalnya Bibit Bawang jadi Momok Petani

Minggu, 18/06/2017

Ilustrasi

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.