Selasa, 10/04/2018
Selasa, 10/04/2018
AWASI BERSAMA: Deklarasi Pilkada Damai yang digagas Panwaslu Kutim siang tadi.
Selasa, 10/04/2018
AWASI BERSAMA: Deklarasi Pilkada Damai yang digagas Panwaslu Kutim siang tadi.
KORANKALTIM.COM, SANGATTA - Money politic dan politisasi isu SARA rentan terjadi dalam Pilkada Kaltim 2018 khususnya di Kutai Timur. Terkait hal itu, Koordinator bidang Koordinasi Pencegahan dan Hubungan antar Lembaga Komisioner Panwaslu Kutim, Muhammad Idris, mengungkapkan pihaknya belum menemukan pasangan calon maupun tim sukses terindikasi melakukan politik isu sara.
"Berdasarkan pengawasan di tingkat keluraharan dan kecamatan belum ada pasangan calon yang berkampanye dengan isu SARA," kata Idris usai melaksanakan kegiatan Deklarasi Tolak dan Lawan Money Politik & Politisasi Isu Sara dalam Pilkada Kaltim 2018 Berintegritas di Room Maloy Hotel Royal Victoria, Sangatta Selasa (10/4) siang tadi. "Kami juga mengimbau kepada Paslon untuk tidak menggunakan isu sara sebagai kampanye," imbuhnya.
Pihaknya intens melakukan “patroli” alias pengawasan di media sosial, dikarenakan penyebaran isu sara rentan terjadi. " Terkait pengawasan di medsos kami sangat intens terbukti sudah ada beberapa yang kita tindak tegas seperti ASN yang me-like salah satu Paslon," ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Komisioner KPU Kutim Sayuti Ibrahim yang meminta masyarakat untuk berhati-hati dalam memposting di medsos. "Kami mengimbau kepada masyarakat agar arif dan bijaksana menanggapi tentang isu-isu baik di media sosial maupun dimasyarakat agar tidak menyebar isu sara," kata Sayuti. (*)
Penulis: Yuli
Editor: Aspian
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.