Senin, 14/05/2018

Gawat, 17 Rumah Sakit Belum Lapor Pengelolan Limbah B3 ke Dinkes Kaltim

Senin, 14/05/2018

Suasana Sosialisasi Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun(B3) yang digelar Dinkes Kukar

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Gawat, 17 Rumah Sakit Belum Lapor Pengelolan Limbah B3 ke Dinkes Kaltim

Senin, 14/05/2018

logo

Suasana Sosialisasi Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun(B3) yang digelar Dinkes Kukar

KORANKALTIM.COM, TENGGARONG - Sebanyak 17 rumah sakit di Kaltim belum melapor pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan  Beracun (B3) ke Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat. Padahal, laporan itu sangat penting untuk mengetahui standar pengelolaan limbah rumah sakit.

"Dari 48 RS se-Kaltim, masih 17 RS yang tidak laporkan pengelolaan limbahnya," ucap Kasi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kaltim Nur Hasanah, Senin (14/5),  saat jadi pemateri sosialisasi pengelolaan limbah B3, di aula Bappeda Kukar. 

Namun, Dinkes tidak mencurigai pengelolaan limbah oleh rumah sakit yang belum melaporkan pengelolaan B3 oleh 17 rumah sakit tersebut.

"Rumah sakit yang belum lapor, segera serahkan laporan limbahnya ke kami," ucapnya. 

Lebih jauh dijelaskan,  pengelolaan limbah yang ada di puskesmas-puskesmas tiap daerah tidak bisa disamakan,  seperti puskesmas yang ada di Samarinda dan Kukar berbeda. 

"Kalo puskesmas di Samarinda ada pihak yang mengambili limbahnya, kalau puskesmas di Kukar jaraknya jauh-jauh, minimal pihak puskesmas bisa membuat tempat pembuangan limbah tersendiri," ujarnya.

Sementara itu, perwakilan Direktorat Kesling Kemenkes, Iwan Nefawan mengatakan puskesmas bisa membuat tempat pembuangan dan penghancuran limbah yang standar, dengan tingkat kedalaman 14 meter dengan memakai pola penghancuran limbah sistem dibalas. 

"Memang membuang tempat pembuangan limbah yang sesuai standar menitihkan dana yang besar agak sulit dengan kondisinya keuangan saat ini yang menghadapi defisit. Limbah daging bekas ampumtasi harus sampai musnah tanpa sisa, khawatir ada bakteri atau hewan yang akan menyebari virussetelah hinggap di limbah ampumtasi," pungkasnya. (*)


Penulis : Andriansjah

Editor    : Supiansyah

Gawat, 17 Rumah Sakit Belum Lapor Pengelolan Limbah B3 ke Dinkes Kaltim

Senin, 14/05/2018

Suasana Sosialisasi Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun(B3) yang digelar Dinkes Kukar

Berita Terkait


Gawat, 17 Rumah Sakit Belum Lapor Pengelolan Limbah B3 ke Dinkes Kaltim

Suasana Sosialisasi Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun(B3) yang digelar Dinkes Kukar

KORANKALTIM.COM, TENGGARONG - Sebanyak 17 rumah sakit di Kaltim belum melapor pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan  Beracun (B3) ke Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat. Padahal, laporan itu sangat penting untuk mengetahui standar pengelolaan limbah rumah sakit.

"Dari 48 RS se-Kaltim, masih 17 RS yang tidak laporkan pengelolaan limbahnya," ucap Kasi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kaltim Nur Hasanah, Senin (14/5),  saat jadi pemateri sosialisasi pengelolaan limbah B3, di aula Bappeda Kukar. 

Namun, Dinkes tidak mencurigai pengelolaan limbah oleh rumah sakit yang belum melaporkan pengelolaan B3 oleh 17 rumah sakit tersebut.

"Rumah sakit yang belum lapor, segera serahkan laporan limbahnya ke kami," ucapnya. 

Lebih jauh dijelaskan,  pengelolaan limbah yang ada di puskesmas-puskesmas tiap daerah tidak bisa disamakan,  seperti puskesmas yang ada di Samarinda dan Kukar berbeda. 

"Kalo puskesmas di Samarinda ada pihak yang mengambili limbahnya, kalau puskesmas di Kukar jaraknya jauh-jauh, minimal pihak puskesmas bisa membuat tempat pembuangan limbah tersendiri," ujarnya.

Sementara itu, perwakilan Direktorat Kesling Kemenkes, Iwan Nefawan mengatakan puskesmas bisa membuat tempat pembuangan dan penghancuran limbah yang standar, dengan tingkat kedalaman 14 meter dengan memakai pola penghancuran limbah sistem dibalas. 

"Memang membuang tempat pembuangan limbah yang sesuai standar menitihkan dana yang besar agak sulit dengan kondisinya keuangan saat ini yang menghadapi defisit. Limbah daging bekas ampumtasi harus sampai musnah tanpa sisa, khawatir ada bakteri atau hewan yang akan menyebari virussetelah hinggap di limbah ampumtasi," pungkasnya. (*)


Penulis : Andriansjah

Editor    : Supiansyah

 

Berita Terkait

Lokasi CFD Tenggarong Pindah Besok Pagi, SK2 Bakal Bagikan 200 Sapoh untuk Para Pedagang

Pj Gubernur Kaltim Pantau Banjir di Mahulu, Penyaluran Listrik, Bantuan Pangan dan Air Bersih jadi Prioritas Awal

Dukung Gerakan Literasi Desa, Paser Terima Mobil Pusling diJakarta

Warga RT 13 Kelurahan Baru, Tenggarong Berembuk Manfaatkan Dana Rp50 Juta

Setelah Balikpapan, Dinkes Kaltim Siap Vaksinasi Lima Ribu Anak di Kota Samarinda

Dinsos Kaltim Kirim 1.500 Paket ke Mahulu, Kemensos RI juga Segera Beri Bantuan

Ribuan Orang Hadiri Tabligh Akbar Ustaz Abdul Somad di Masjid Al Qadar Tenggarong Siang Tadi

Kecamatan Tabang Diterjang Banjir Imbas Hujan di Hulu Sungai Belayan, BPBD Kukar Turunkan Tim Pantau Potensi Banjir Kiriman dari Mahulu

Hendak Menyeberang Jalan Saat Banjir di Mahulu, Karyawan Warung PHP Sebenaq Meninggal Dunia Pagi Tadi

Aktivitas Warga di Ibu Kota Mahulu Mulai Normal Setelah Sempat Diterjang Banjir

Kerap Mencuri di Rumah Kosong, Warga Perum Handil Kopi Sambutan Diciduk Polisi

Pabrik Smelter di Sangasanga Kembali Terbakar, Tiga Orang Alami Luka-Luka

Proyek Peningkatan Sistem Drainase Perkotaan di Tanjung Redeb Habiskan Anggaran Rp23,7 Miliar

Pengembangan Lahan Kakao Berau Baru 500 Hektare, Kelompok Tani Diminta Tak Alih Fungsikan Lahan

Ketergantungan Kaltim pada Sektor Pertambangan jadi Sorotan

Petani Kakao di Berau Diminta Bermitra dengan Perusahaan

Libatkan 14 Perusahaan, Disnaker Samarinda Buka Job Fair Pekan Depan

Aplikasi Perjalanan Dinas Dikritisi Anggota DPRD Samarinda, Sebut Jalan-Jalan untuk Adopsi Tata Kota

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.