Jumat, 20/07/2018
Jumat, 20/07/2018
Muhammad dika narbudi sucahyo, menunjukan hasil panen jamur tiramnya
Jumat, 20/07/2018
Muhammad dika narbudi sucahyo, menunjukan hasil panen jamur tiramnya
KORANKALTIM.COM, SANGATTA - Mengelolah limbah serbuk kayu menjadi jamur tak pernah terpikirkan oleh Muhammad Dika Narbudi Sucahyo, pemuda berusia 30 tahun dari Sangatta, Kutai Timur ini. dirinya mulai melakoni hal tersebut karena sulitnya mendapat bahan baku jamur tiram di Sangatta.
Dika yang mempunyai usaha menjual makanan jamur crispy dan sate jamur yang berbahan baku jamur tiram mengaku sulit mendapatkan jamur dipasaran yang akhirnya membuatnya berinisiatif untuk membeli jamur tiram sebagai sumber bahan baku pribadi untuk usaha makanannya.
" Kami membeli 300 baglog bibit jamur tiram dari petani jamur tiram di Bontang. Dalam waktu kurang lebih satu bulan setelah kami membeli baglog, jamur tiram mulai bisa dipanen. Alhamdulillah panen jamur tiram lumayan bisa memenuhi kebutuhan kami bahkan melebihi. Sehingga kami menjual jamur tiram mentah segar melalui forum jual beli online untuk membantu konsumen yang kesulitan mencari jamur tiram segar, khususnya di pasar tradisional," papar Dika.
Dika yang mengeluti usaha jamur tiram sejak Maret 2018 lalu, mengaku tiap harinya ia bisa memanen 3 - 4 kilo jamur tiram, dalam sehari meraup keuntungan Rp300 hingga Rp400 ribu. (*)
Penulis Yuli
Editor: Aspian Nur
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.