Sabtu, 18/08/2018
Sabtu, 18/08/2018
Ilustrasi
Sabtu, 18/08/2018
Ilustrasi
KORANKALTIM.COM, TENGGARONG - Wartawan Koran Kaltim, Reza Fahlevi diduga dianiaya sekelompok orang ketika hendak melakukan liputan dugaan limbah medis, di Kelurahan Rapak Mahang Tenggarong, Jumat (16/8/2018) sore.
Kejadian bermula ketika Reza datang ke rumah warga untuk menanyakan ihwal foto limbah medis yang diunggah warga ke media sosial. Warga menduga limbah medis itu dibuang begitu saja ke tempat pembuangan sementara alias tanpa melalui prosedur semestinya.
Begitu sampai ke rumah warga yang mengaku memiliki bukti pembuangan limbah medis itu, Reza ditolak dan mendapat perlakuan kasar. Ia dihampiri beberapa orang dan ditarik hingga bajunya robek. Tangan Reza juga mengalami goresan.
"Padahal sebelumnya saya sudah janjian untuk wawancara," ujar Reza.
Diduga perlakuan kasar itu terjadi karena warga kesal dengan bantahan Sekretaris Dinas Kesehatan Kukar Arfan Boma yang menyebutkan foto yang beredar hoax.
Peristiwa ini telah dikonsultasikan ke Polres Kukar dan akan dilaporkan secara resmi.
Sekretaris Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltim, Wiwid Mahendra Wijaya menyayangkan kejadian itu. Menurut Wiwid, kekerasan terhadap wartawan semestinya tidak terjadi. Apalagi, dalam menjalankan profesinya, wartawan dilindungi undang-undang.
"Kalau ada pihak-pihak yang tidak terima semestinya mereka manfaatkan hak jawab," terang Wiwid.
Pengamat Hukum, Nasrun Mukmin menegaskan peristiwa yang dialami Reza bisa menyebabkan pelakunya dijerat pasal berlapis. "Ini jelas pidana dan melanggar Undang-Undang Pers," tegas Nasrun. (kk)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.