Rabu, 26/09/2018

“Kami Butuh Gedung” Jerit Siswa SMAN 16 yang Belajar di Bawah Pohon

Rabu, 26/09/2018

Suasana siswa SMAN 16 mengikuti pelajaran di halaman Perpustakaan Daerah Samarinda

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

“Kami Butuh Gedung” Jerit Siswa SMAN 16 yang Belajar di Bawah Pohon

Rabu, 26/09/2018

logo

Suasana siswa SMAN 16 mengikuti pelajaran di halaman Perpustakaan Daerah Samarinda

KORANKALTIM.COM,SAMARINDA - Papan bertuliskan “Kami Butuh Gedung” terpajang di sudut Perpustakaan Daerah Kota Samarinda, Jalan Kesuma Bangsa.

Sudah tiga pekan terakhir menjadi  hari-hari yang bakal terngiang dan tak terlupa bagi 530 siswa SMAN 16 Kota Samarinda. Pasalnya, rencana tukar guling antara bangunan SMAN 16 dengan SDN 006 Samarinda hingga kini belum menemukan kesepakatan.

Sekolah masih belum punya gedung sendiri, mengharuskan mereka harus mengenyam pendidikan di alam terbuka. Berbeda dari teman-teman sebayanya yang mendapat pendidikan baik dan ruangan yang nyaman.

Eko Rianto salah satu Siswa kelas XII mengaku selama belajar di bawah pohon Perpustakaan Daerah Kota Samarinda tersebut tidak bisa secara penuh menerima materi pelajaran yang disampaikan.

Padahal, dia dan rekannya sebentar lagi harus mempersiapkan diri mengikuti semester dan ujian nasional.

“Sedih ngga bisa belajar seperti pada umumnya. Terus materi yang kami dapat pun tidak bisa terserap dengan baik, karena faktor keramaian dari kendaraan yang melintas. Belum lagi kalau hujan pasti diliburkan,” keluh Eko.


Penulis : Santi

Editor: Firman Hidayat

“Kami Butuh Gedung” Jerit Siswa SMAN 16 yang Belajar di Bawah Pohon

Rabu, 26/09/2018

Suasana siswa SMAN 16 mengikuti pelajaran di halaman Perpustakaan Daerah Samarinda

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.