Rabu, 19/12/2018

Bontang Merasa Diperlakukan Tak Adil Soal Dana Bantuan Keuangan

Rabu, 19/12/2018

Ilustrasi / net

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Bontang Merasa Diperlakukan Tak Adil Soal Dana Bantuan Keuangan

Rabu, 19/12/2018

logo

Ilustrasi / net

KORANKALTIM.COM, BONTANG – Ironis, dari 10 kabupaten/kota di Kalimantan Timur, Bontang ternyata paling rendah mendapatkan dana Bantuan Keuangan (Bankeu) dari APBD Provinsi 2019 yaitu hanya Rp10 miliar dari Rp.1,3 triliun lebih Bankeu yang dialokasikan.

Melihat kondisi tersebut Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni sangat kecewa, bahkan Ketua DPRD Bontang Nur Salam dan seluruh anggota DPRD Bontang juga beberapa tokoh masyarakat turut kecewa. "Kemana nih wakil wakil rakyat Dapil Bontang?" tanya Neni setelah mengetahui nominal Bankeu yang diterima Bontang.

Padahal Bontang sudah memberi Bankeu ke provinsi Rp5.4 miliar, untuk subsidi guru SMA, SLB, SMK swasta, dimana masing masing guru SMA diberi anggaran Rp500 ribu, dan  satu siswa SMA swasta disubsidi Rp300 ribu. "Kenapa Bontang yang beri? Itu semua tanda cinta nya Bontang dengan warganya karena tidak mendapat bantuan dari propinsi dan seharusnya ini tanggungjawab dan urusannya provinsi, tapi mereka tidak punya uang," kata Neni.

Kondisi penerimaan Bankeu yang sangat minim dibanding kabupaten/kota se Kaltim diakui Neni, sudah berlangsung tiga tahun ini. "Ini sudah 3 tahun sejak saya jadi walikota dan sangat  Irasional  hanya 0.0006 persen dari 1.3 trilyun," ucap Neni lagi masih dengan nada kecewa.

Sementara Nur Salam mempertanyakan fungsi wakil rakyat Bontang di provinsi Salam mengaku kecewa berat dan menilai, wakil rakyat yang d provinsi,  tidak punya power dan daya juang tinggi di DPRD provinsi. "Tidak ada rasa malu  wakil kita di provinsi. Tidak ada kepedulian sama sekali terhadap daerah sendiri. Anehnya mereka masih minta dukungan warga Bontang untuk pileg 2019," sebut Salam.

Ketua Komisi I Agus Haris pun menimpali, bankeu Rp10 miliar sangat tidak rasional. Pasalnya, Pemkot Bontang sudah membantu SLTA Rp5 miliar lebih, dan hanya Bontang yang sejak awal komitmen dengan SLTA sejak berlakunya UU 23 tahun 2014. "Kemana wakil rakyat kita di provinsi?" tanya Agus Haris.

Terpisah, Ketua KKSS Kaltim yang juga mantan walikota Bontang dua periode Sofyan Hasdam juga mengaku sangat kecewa. Menurutnya, lagi-lagi Kota Bontang diperlakukan tidak adil. "Dari Rp 1,3 triliun dana bantuan keuangan yang dibagi dari APBD Kaltim ke seluruh Kabupaten dan Kota ternyata kota Bontang hanya kebagian Rp 10 milyar (tidak sampai 1 persen). Sementara daerah lain ada yang memperoleh lebih dari Rp 300 milyar. Pertanyaan saya , dimana wakil kita di DPRD Propinsi Kaltim ?. Atau mereka tidak merasa mewakili Bontang ?" pungkas Sofyan Hasdam.


Penulis. Cholisoh

Editor: Aspian Nur

Bontang Merasa Diperlakukan Tak Adil Soal Dana Bantuan Keuangan

Rabu, 19/12/2018

Ilustrasi / net

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.