Jumat, 01/02/2019
Jumat, 01/02/2019
Pelabuhan Kenyamukan salah satu kawasan yang dianggap rawan terjangan tsunami.(foto:dhedy/koran kaltim).
Jumat, 01/02/2019
Pelabuhan Kenyamukan salah satu kawasan yang dianggap rawan terjangan tsunami.(foto:dhedy/koran kaltim).
KORANKALTIM.COM, SANGATTA - Dari 18 Kecamatan di Kutim, 7
kecamatan dinyatakan rawan bencana alam.
Kecamatan yang dimaksud ialah Sandaran, Sangkulirang,
Kaliorang, Bengalon, Sangatta Selatan, Sangatta Utara, dan Teluk Pandan.
Tujuh kecamatan ini dianggap berpotensi dan rawan terkena
serangan bencana laut. Baik gelombang tinggi maupun tsunami.
Dikatakan Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) Kutim, Ludy Firmansyah, tujuh kecamatan tersebut dianggap rawan lantaran
berada dekat di daerah pesisir.
Pada awal tahun baru lalu, keluar imbauan larangan ke tepi
laut dimulai pada tanggal 26 Desember hingga 1 Januari 2019. Saat itu, diramal
akan terjadi gelombang tinggi sekira 2,5 meter. Ini terjadi di laut Sulawesi
dan Selat Makassar.
"Kami hanya merujuk pada BMKG. BMKG mengeluarkan imbauan tersebut. Daerah termasuk Kutim ikut
menyebarkan untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan," kata Ludy.
Memang, kata dia, imbauan yang dikeluarkan sebelumnya tak
bersifat wajib. Akan tetapi lebih baik mencegah resiko.
"Ini hanya sebatas imbauan tetapi lebih baik dihindari.
Namun, kita semua berharap tak terjadi apa-apa. Kita berdoa saja,"
katanya.
Romi Bidang Kedaruratan pun ikut mengimbau kepada warga agar
waspada. Khususnya yang berada di kawasan pesisir. "Kita semua berdoa
Kutim, bebas dari bencana," katanya.
Ramalan BPBD tersebut nampaknya bukan bualan semata. Sebab,
dalam laporan CNN, di antara daerah yang berpotensi besar terkena tsunami ialah
Aceh, Sumatra Utara, Bengkulu, Lampung, Pulau Jawa, Bali, NTB, NTT, Sulawesi,
dan Sangatta Kutim.
Dari catatan sejarah yang dikutip dari Geomagz, sejak tahun
1921 menunjukkan bahwa di Kalimantan khususnya Kutim telah terjadi beberapa
kali gempa yang merusak. Gempa bumi Sangkulirang 14 Mei 1921 memiliki
intensitas hingga VIII MMI atau gempa bermagnitudo 6,7. Kejadian terekam
sekitar pukul 21.09 Wita.
Gempa bumi kuat ini diikuti gelombang tsunami yang
mengakibatkan kerusakan. Bencana tersebut mengakibatkan rumah penduduk roboh,
dan tanah merekah.
Pada Maret 2018
sekira Pukul 05:51:58 Wita, Sandaran, Kutim diguncang gempa dengan 3.8 Skala
Richter (SR).
Sebelumnya, April 2017 sekira Pukul 19.21 wita, Kutim juga
digoyang gempa sebanyak dua kali. Menurut laporan, gempa mengguncang Sangatta
dan kawasan Sangkulirang.
Teranyar, ialah gempa
dengan kekuatan 7,7 SR, 27 km Timur Laut Dongggala-Sulteng. Waktu gempa:
28-Sep-18 17:02:44 WIB. Gempa ini menyebabkan tsunami. Dampaknya terasa hingga
wilayah Kalimantan Timur seperti Samarinda dan Sangatta.
Khusus Kutim, paling terasa di Sangatta, Sangkulirang, dan
Sandaran. Bahkan, Sandaran, Kenyamukan (Sangatta), dan Sangkulirang sebagian
warga mulai mengungsi. Mereka khawatir terjadi tsunami. Pasalnya, air sudah
memasuki kawasan darat. (*)
Penulis: Dhedy
Editor: Muh.Huldi
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.