Selasa, 12/02/2019
Selasa, 12/02/2019
Plt Bupati Kukar, Edi Damansyah
Selasa, 12/02/2019
Plt Bupati Kukar, Edi Damansyah
KORANKALTIM.COM, TENGGARONG - Muara persoalan kasus gizi buruk adalah kurangnya SDM di tingkat Puskesmas dan Puskesmas Pembantu (Pusban) khususnya tenaga ahli gizi. Idealnya ada 2 ahli gizi di tingkat Pusban.
Plt Bupati Kukar, Edi Damansyah, mengatakan dari pemetaan sebanyak 14.000 ASN di Kukar, nantinya diharapkan dapat mengisi posisi ahli gizi di tingkat Puskesmas dengan dilakukan rekrutmen tenaga medis baru.
“Saya sih berharap pada jangka pendek ini ada rekrutmen baru, bagaimana mengoptimalkan yang sudah ada kita berikan pelatihan. Karena saya pastikan bahwa kepada teman-teman yang latar belakangnya kesehatan dan diberikan pelatihan, tidak akan terlalu lama untuk paham itu,” kata Edi kepada Korankaltim.com, Selasa (12/2/2019).
Menurutnya, hal ini merupakan masalah klasik. Setiap OPD, lanjutnya, tidak seiring seirama dalam menangani gizi buruk di Kukar.
Dia memastikan gizi buruk akan menjadi fokus bersama jajaran OPD.
“Makanya hari ini dan ke depan akan menjadi perhatian kita semua di jajaran ini. Dengan pemetaan (ASN) ini, tidak gampang kita memulai satu persatu tapi saya optimis ini bisa kita tangani dengan baik,” tutupnya.
Penulis: Reza Fahlevi
Editor: Muh. Huldi
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.