Rabu, 13/02/2019
Rabu, 13/02/2019
Mahasiswa yang menjadi korban saat unjuk rasa berujung bentrok dengan polisi di Balikpapan. (Istimewa/KoranKaltim.Com)
Rabu, 13/02/2019
Mahasiswa yang menjadi korban saat unjuk rasa berujung bentrok dengan polisi di Balikpapan. (Istimewa/KoranKaltim.Com)
KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN - Selain menyelidiki aksi penyanderaan truk yang dilakukan mahasiswa kelompok Cipayung, Polres Balikpapan juga mengumpulkan bukti-bukti medis dari rumah sakit. Pasalnya dikabarkan ada korban mengalami cedera serius di bagian kepala.
"Rekam medik sedang kami kumpulkan dari RS Bhayangkara dan RS Pertamina. CT Scan juga sudah dapat dan semua pembiayaan ditanggung polisi," kata Kasat Reskrim Polres Balikpapan, AKP Mahfud Hidayat, Rabu (13/2/2019).
Perwira berpangkat tiga balok ini menambahkan, bahwa masyarakat termasuk mahasiswa berhak dan diperbolehkan menyampaikan aspirasi asal tidak mengganggu ketertiban umum. "Demo yang santun dan beradab, sangat mengundang simpati warga Balikpapan," pungkasnya.
Seperti diketahui, unjuk rasa mahasiswa kelompok Cipayung (GMNI, HMI, PMII, GMKI) pada 11 Februari kemarin berujung ricuh dan membuat sebelas aktivis dievakuasi ke rumah sakit.
Kericuhan terjadi setelah penyanderaan truk dan blokade jalan. Aksi yang dilakukan sehari setelah peringatan HUT ke 122 kota Balikpapan itu menyoroti kasus korupsi Rumah Potong Unggas (RPU) termasuk beberapa persoalan lain seperti banjir.
Penulis: Yudi Hadi
Editor : Hendra
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.