Kamis, 14/03/2019
Kamis, 14/03/2019
Ilustrasi
Kamis, 14/03/2019
Ilustrasi
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Keterlibatan dosen di Universitas Mulawarman berinisial MI dalam kegiatan kampanye seorang calon legislative beberapa waktu lalu mengundang keprihatinan dari Muhammad Iskandar Zulkarnain.
Alumni dari Unmul ini menyebut kalau apa yang dilakukan MI merupakan “kabar duka” bagi dirinya pribadi. “Itu merupakan berita duka bagi saya pribadi sebagai alumni Unmul begitu mendengar kabar ada dosen yang terlibat dalam kampanye caleg,” kata Zulkarnain.
Pria yang akrab disapa Koko ini menyebut, MI yang berstatus aparatur sipisl negara (ASN) tidak boleh berpihak dari segala pengaruh manapun atau kepentingan apapun. "Sudah jelas bahwa dosen haruslah menjaga netralitas dan keterlibatannya dalam agenda politik tahun 2019 terkhusus kampanye," paparnya.
Sebagai tenaga pendidik, seharusnya MI sadar dosen adalah contoh bagi mahasiswa dan sudah seharusnya mematuhi aturan yang ada. Namun tidak hanya MI saja yang bersalah, namun juga caleg yang mengajak. "Sebagai calon wakil rakyat seharusnya memulai dengan menaati aturan yang telah di tetapkan bukannya melanggar aturan yang ada," tegas Koko.
Masalah ini tak sederhana katanya karena menggadaikan netralitas ASN dalam mendukung kepentingan politik. Karena itu Koko meminta masalah ini harus diusut tuntas. “Harus ditindak tegas tegas tapi tetap menjaga penanganan kasus ini agar tetap independent dan tidak di intervensi oleh pihak manapun," tutup Koko. (*)
Penulis: Richardo
Editor: Aspian Nur
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.