Jumat, 29/03/2019
Jumat, 29/03/2019
kawasan permukiman warga salah satu desa di Kecamatan Muara Kaman (ist)
Jumat, 29/03/2019
kawasan permukiman warga salah satu desa di Kecamatan Muara Kaman (ist)
KORANKALTIM.COM, TENGGARONG - Karakteristik dan budaya masyarakat yang menetap di kawasan sungai menjadi tantangan tersendiri bagi Pemerintah Kutai Kartanegara (Kukar) karena mereka masih menggunakan jamban yang pembuangannya langsung ke aliran sungai yang tentu saja berimplikasi pada pengentasan kemiskinan yang sulit untuk diwujudkan terlebih dalam aspek sanitasi.
Contohnya desa di Kecamatan Muara Kaman. Bupati Kukar Edi Damansyah mengatakan desa-desa disana memiliki karakteristik masyarakat yang pihaknya berupaya untuk mencari teknologi yang tepat agar sanitasi di kawasan tersebut tetap terjaga. “Seperti desa Sedulang, Liang Buaya, Tunjungan, karakteristiknya kan di pinggir sungai. Itu sedang kita kaji pola teknologi yang tepat,” tutur Edi kepada Korankaltim.com belum lama ini.
Pemenuhan sanitasi itu salah satunya dengan adanya pemenuhan air bersih. Sejauh ini pihaknya didukung Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) RI melalui Balai Wilayah Sungai Kalimantan III dalam pemenuhannya.
“Karena tinggalnya di rakit makanya di Muara Kaman itu bukan soal income per kapita-nya, dia lebih ke sanitasinya. Ini sinergisitas bisa terus terbangun, karena ini bagian dari hajat hidup masyarakat,” pungkasnya. (*)
Penulis: Reza Fahlevi
Editor: Aspian Nur
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.