Kamis, 18/04/2019
Kamis, 18/04/2019
Jenazah Dany Fatturahman (41) Saat Hendak disholatkan dan dikebumikan di Jalan Sentosa Gang Kenangan
Kamis, 18/04/2019
Jenazah Dany Fatturahman (41) Saat Hendak disholatkan dan dikebumikan di Jalan Sentosa Gang Kenangan
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Kerja keras dilakukan Panitia Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di seluruh Indonesia demi menyukseskan jalannya Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Banyaknya kertas suara yang harus dihitung tak pelak membuat kerja mereka di Tempat Pemungutan Suara (TPS) harus berlangsung dari pagi ketemu pagi.
Karena fisik tak kuat atau bisa juga karena factor kelelahan, kerja keras itu harus dibayar dengan nyawa, seperti yang dialami Dany Fatturahman petugas KPPS berusia 41 tahun yang menghembuskan nafas terakhirnya usai pulang bertugas di TPS 03 Kelurahan Sidomulyo. Setelah bekerja nyaris 24 jam di TPS tersebut, Dany tiba dirumah pukul 06.00 pada Kamis (18/4/2019) pagi tadi. Hanya 30 menit berada di rumah, sang anak harus melihat ayahnya sudah tak lagi bernyawa. "Tadi pagi pulang masih tidak ada masalah, kelihatan sehat. Baru saya sampai di rumah dikabarin kalau Dany meninggal," ucap rekan Deny yang juga bertugas di TPS 03, Yuni Elpayani.
Sebelum meninggal dunia, tak ada ditemukan tanda-tanda khusus dari pria yang kesehariannya bekerja sebagai penjaga malam alias wakar ini. Dany bahkan dianggap sebagai petugas paling gesit selama bekerj adi TPS. Hanya saja ada firasat yang disampaikan almarhum yaitu dia ingin tidur panjang selesai bertugas di TPS. "Dia bilang anaknya ke sekolah jalan kaki saja. Dia mau tidur panjang katanya," jelas Yuni.
Selama bertugas di TPS 03, Dany kebagian menjaga kotak suara dan penghitungan surat suara. Penghitungan surat suara sendiri selesai pada malam hari. Namun sejumlah urusan administrasi lainnya baru dapat diselesaikan hingga pukul 06.00 tadi pagi.
Saat ini Almahrhum sedang dimakamkan di Jalan Sentosa Gang Kenangan. Beliau meninggalkan seorang istri dan 2 anak. Anak pertama beliau saat ini duduk dibangku kelas 1 SMA, dan yang kedua masih di bangku kelas 1 SD.
Penulis : Permata S. Rahayu
Editor: Aspian Nur
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.