Kamis, 25/04/2019
Kamis, 25/04/2019
Illustrasi
Kamis, 25/04/2019
Illustrasi
KORANKALTIM.COM, TENGGARONG - Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Tenggarong mengaku khawatir dengan kondisi kesehatan selama tahapan menjelang pencoblosan hingga rekapitulasi hasil suara Pemilu 2019.
Ketua PPK Tenggarong, Subhan, mengaku hal tersebut sangat manusiawi mengingat intensitas kerja yang dilakukan.
“Manusiawi lah sebenarnya, proses kita ini kan dimulai bukan dari kotak suara PPS ke PPK, proses pengawalan itu dari awal H-7 pemilu kita nonstop, TPS-TPS kita mengawal terus mantau walaupun sifatnya cuman mantau kemudian proses rekapitulasi-rekapitulasi sampai pagi kita juga kita ada dakor masing-masing PPK dengan kawan-kawan Panwas sampai dengan proses pleno rekapitulasi,” ujar Subhan kepada Korankaltim.com.
“Sampai hari ini kita lihat sendiri enggak ada tim medis walaupun secara tertulis administrasi kami sudah menyampaikan ke sana. Barangkali tim medis ke sini, tapi saya tidak ada di tempat atau memang belum ke sini karena setiap hari kita di sini,” imbuhnya.
Dia mengeluhkan tidak ada tim medis yang stand-by.
Sejauh ini, terang Subhan, ada banyak petugas yang jatuh sakit. Bukan hanya dari unsur PPK, namun juga dari mahasiswa yang terlibat di balik aplikasi Sistem Informasi Perhitungan Suara (Situng) yang juga membantu mengidentifikasi masalah-masalah di lapangan.
Mereka kebanyakan berobat menggunakan uang pribadi. “Tidak ada (BPJS), masing-masing merogoh kocek pribadi,” pungkasnya.
Penulis: Reza Fahlevi
Editor : M.Huldi
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.