Jumat, 03/05/2019

Lagi, Tarif Pesawat Sumbang Inflasi

Jumat, 03/05/2019

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Lagi, Tarif Pesawat Sumbang Inflasi

Jumat, 03/05/2019

logo

KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN - Kenaikan tarif angkutan udara lagi-lagi menjadi pendorong inflasi di Kota Balikpapan. Begitu pula harga bahan makanan. Inflasi yang terjadi pada April 2019 kemarin sebesar 0,25 persen.

Angka tersebut lebih tinggi bila dibandingkan periode tahun sebelumnya yang justru mencatat deflasi -0,28 persen. Bahkan bila dibandingkan rata-rata inflasi pada April selama 3 tahun berturut-turut juga deflasi -0,06 persen.

Jika secara tahunan, maka inflasi Indeks Harga Konsumen tercatat 2,93 persen atau lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional yang sebesar 2,83 persen dan inflasi Provinsi Kalimantan Timur yakni 2,84 persen.

Bila dirincikan, maka kenaikan harga kelompok transport memberikan andil inflasi terbesar yaitu 0,18 persen karena dampak kenaikan tarif angkutan udara yang memberi tekanan sebesar 4,61 persen. Pada saat yang sama, kelompok bahan makanan juga mengalami inflasi dengan sumbangan sebesar 0,16 persen.

 “Itu dampak dari gangguan cuaca yang memengaruhi produksi dan distribusi komoditas sayuran dari daerah pemasok seperti bawang merah, tomat, kangkung dan lainnya,” jelas Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Balikpapan, Bimo Epyanto, Kamis kemarin (2/5)

Sementara itu, beberapa komoditas dalam kelompok makanan jadi seperti makanan ringan, teh dan susu juga mengalami kenaikan karena dampak peningkatan permintaan mendekati bulan Ramadan. “Ke depan, terdapat beberapa faktor yang diperkirakan masih akan memberi tekanan inflasi,” ucapnya.

Faktor tersebut diantaranya peningkatan permintaan bahan makanan menjelang dan selama Ramadan, terhambatnya pasokan bahan makanan dampak masih tingginya curah hujan di daerah pemasok dan penyesuaian harga barang konsumsi karena dampak kenaikan tarif kargo/barang angkutan udara.

“Sebagai upaya pengendalian inflasi daerah dan memitigasi tekanan risiko inflasi, Tim Pengendalian Inflasi daerah (TPID) telah mengambil beberapa upaya pengendalian harga terutama menghadapi kenaikan harga menjelang Ramadan,” ujarnya.

Langkah pengendalian itu yakni melakukan pemantauan komoditas secara berkala melalui sistem Pusat Informasi Harga Pangan Strategis dan sidak pasar dan berkoordinasi dengan distributor untuk menjamin kelancaran distribusi bahan makanan. “Operasi pasar dan aktivasi Rumah Pangan Kita juga dilakukan oleh Bulog,” pungkasnya. (*)


Penulis / Editor : Hendra

Lagi, Tarif Pesawat Sumbang Inflasi

Jumat, 03/05/2019

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.