Senin, 06/05/2019
Senin, 06/05/2019
Kepala BPS Kaltim Atqo Mardiyanto (tengah) saat menyampaikan rilis data pertumbuhan ekonomi di Kantor BPS Kaltim Jl Kemakmuran Samarinda Senin (06/05/2019) (Rusdi/KoranKaltim.com)
Senin, 06/05/2019
Kepala BPS Kaltim Atqo Mardiyanto (tengah) saat menyampaikan rilis data pertumbuhan ekonomi di Kantor BPS Kaltim Jl Kemakmuran Samarinda Senin (06/05/2019) (Rusdi/KoranKaltim.com)
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Perekonomian Kaltim triwulan I-2019 terhadap triwulan I-2018 tumbuh sebesar 5,36 persen (year-on-year). Kepala BPS Kaltim Atqo Mardiyanto mengatakan angka tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan pada triwulan I-2018. "Pada 2018, tumbuhnya hanya 1,77 persen," ujarnya di Kantor BPS Kaltim Jl Kemakmuran Samarinda Senin (06/05/2019) siang tadi.
Sayang, pertumbuhan sebesar itu masih didominasi oleh sektor pertambangan. Bahkan kata Atqo, lebih dari setengah pertumbuhan ekonomi Kaltim disumbang oleh sektor pertambangan dan ekstraksi. Dimana di Kaltim, pertambangan batu bara adalah yang paling besar. "Pertambangan sumbangan terhadap perekonomian 46,25 persen. Sumbangsih kepada pertumbuhan ekonomi nya 3,38 dari total pertumbuhan sebesar 5,36 persen," Atqo.
Hal sebaliknya terjadi kepada sektor industri. Pasalnya, sektor industri justru tumbuh negatif sebesar minus (-) 1,84 persen. "Industri tumbuh negatif, sumbangsih kepada pertumbuhannya minus 0,40 persen. Kaltim masih sangat bergantung sektor pertambangan," kata Atqo. [*]
Penulis : Rusdianto
Editor : Aspian Nur
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.