Jumat, 24/05/2019
Jumat, 24/05/2019
Pengurus Organisasi Intra Kampus di Kaltim mengecam aksi politik berujung kericuhan di Jakarta 21 dan 22 Mei lalu. (Istimewa/KoranKaltim.Com)
Jumat, 24/05/2019
Pengurus Organisasi Intra Kampus di Kaltim mengecam aksi politik berujung kericuhan di Jakarta 21 dan 22 Mei lalu. (Istimewa/KoranKaltim.Com)
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Pengurus organisasi intra kampus Kalimantan Timur menyampaikan keprihatinan atas unjuk rasa yang berujung ricuh di Jakarta, pada 21-22 Mei 2019 lalu. Bahkan kericuhan itu menimbulkan 8 korban jiwa.
Mahasiswa mengutuk keras kericuhan yang terjadi di Jakarta sekaligus menyerukan semua pihak agar menjaga persatuan dan keutuhan NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Serta menahan diri.
“Kami ikut ambil sikap karena melihat situasi kekinian dengan meletakan dasar pemikiran pada nilai-nilai demokrasi dan antiprovokasi serta menjunjung tinggi amanat konstitusi,” kata Kordinator Pengurus Oraganisasi Kemahasiswaan Intra Kampus Kaltim, Aswia Ahmad Maulana, Kamis sore kemarin (23/05/19).
Aswia juga menyampaikan bahwa pernyataan beberapa tokoh politik bahwa aksi akan berlangsung damai tidak terbukti. Hal ini menguatkan dugaan aksi damai yang diserukan itu hanya kamuflase.
"Kami sebagai mahasiswa sangat prihatin dan berharap kekerasan tidak berlanjut. Selain itu meminta aparat kepolisian menindak tegas pelaku perusuh dan provokator,” tegas Asiwia.
Penulis / Editor : Hendra
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.