Kamis, 30/05/2019
Kamis, 30/05/2019
Ibu korban Purwanti (28) bersama keluarganya usai melakukan pwmakaman korban Kamis (30/5) tadi. ( Foto: Nancy / korankaltimcom)
Kamis, 30/05/2019
Ibu korban Purwanti (28) bersama keluarganya usai melakukan pwmakaman korban Kamis (30/5) tadi. ( Foto: Nancy / korankaltimcom)
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA -Kolam tambang di Samarinda, Kaltim, kembali makam korban nyawa bocah tak berdosa. Tragedi ini seakan mengusik kekhusyukan bulan suci Ramadan, tahun ini.
Usai salat subuh di langgar, korban Natasya Aprilia Dewi (11) bersama dengan keenam teman-temannya pergi jalan-jalan. Sekitar pukul 06.30 WITA, mereka tiba di lubang tambang yang sejak 11 tahun lalu tak direklamasi. Kolam ini justru dimanfaatkan warga membuat keramba.
Berdasarkan keterangan kakek korban, Kardi (61) ditemui di kediamannya di Jalan Kebon Agung, RT 12, Kelurahan Simpang Pasir, Kecamatan Palaran, Kamis (30/5/2019), cucunya usai salat subuh, berpamitan untuk jalan-jalan bersama teman-temannya. Jam menunjukkan pukul 05.30 WITA.
Sekitar pukul 06.30 WITA, dirinya mendapatkan kabar cucunya tersebut tenggelam di lubang tambang. Kardi bergegas menuju lokasi sekitar 1 Km dari rumahnya.
Korban dan rekan perempuannya berenang bersama 5 teman laki-laki. Diduga kelelahan, korban dan rekan perempuannya tenggelam dan berteriak minta tolong.
Lima rekannya berusaha menolong kedua bocah perempuan itu. Rekan perempuan korban lebih dahulu diselamatkan, kemudian korban sendiri ditarik dari dalam air.
"Iya, saat saya sampai, itu cucu saya sudah diangkat dari kolam dan sudah sesak nafas, tetapi masih sadar sempat duduk, kemudian digendong keluar dan naik mobil untuk dibawa ke RS IA Moeis, tetapi tidak selamat,"tutur Kardi.
Penulis: Nancy
Editor: M.Huldi
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.