KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Sebanyak 2.327 Warga dari 735 kepala keluarga (KK) menjadi korban banjir di kawasan Bengkuring, Kelurahan Sempaja Timur, Kecamatan Samarinda Utara sejak Rabu, 5 Juni 2019 lalu. Kepolisian bersama relawan serta petugas lainnya bersiaga di lokasi bencana.

Kapolsek Sungai Pinang, Kompol Nono Rusmana mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih melaksanakan operasi Ketupat Mahakam 2019 tetapi juga melakukan penjagaan di lokasi banjir.

"Kami fokus pengamanan pada rumah warga yang ditinggal mengungsi dan membantu evakuasi warga yang memang memerlukan bantuan," ujarnya, Sabtu (8/6/2019).

Selain itu, dirinya juga berkomunikasi kepada Ketua RT untuk mengoordinir warganya yang tetap bertahan di rumah.

"Ya, artinya kami berharap untuk warga yang bertahan untuk bisa menjaga barang berharga mereka. Dan kami juga akan melakukan patroli keliling ke lokasi banjir secara bergantian," terangnya.

Polsek Sungai Pinang juga dibantu dengan personel Sat Sabhara Polresta Samarinda untuk melakukan pengamanan di sekitar kawasan banjir.

Sementara Kasi Operasional dan Pemeliharaan, Balai Wilayah Sungai Kalimantan III, Arman Efendi menerangkan, air di bendungan diakuinya sempat tinggi hingga ke garis kuning yakni tanda waspada sekitar 70,5 Cm. Namun, saat ini sudah turun menjadi 60 Cm.

"Debit air sempat mengalami peningkatan, tetapi ini sudah mengalami penurunan dan dampaknya ya banjir," ungkapnya.

Selain kawasan Bengkuring, banjir juga melanda Perum Griya Mukti Sejahtera serta Perum Bumi Sempaja dengan rata-rata ketinggian air mencapai 25 - 75 Cm. 

Penulis : Nancy

Editor : Hendra