Kamis, 27/06/2019
Kamis, 27/06/2019
Ketua Kadin Komite Rusia, Didit A. Ratam. (Yudi Hadi/KoranKaltim.Com)
Kamis, 27/06/2019
Ketua Kadin Komite Rusia, Didit A. Ratam. (Yudi Hadi/KoranKaltim.Com)
KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Komite Rusia optimistis megaproyek kereta api dapat terealisasi di Kaltim.
Menurut Ketua Kadin Komite Rusia, Didit A. Ratam, saat ini pemerintah Indonesia dengan Rusia tengah intens melakukan pembicaraan terkait investasi di Kaltim.
"Interaksi sekarang antara pemerintah Indonesia dengan Rusia yang saya lihat sangat serius dan juga ada dukungan Pemda Kaltim," ungkapnya saat di Balikpapan, Kamis siang (27/6/2019).
Kadin, lanjut Didit, memiliki fleksibilitas yang mudah menjangkau semua pihak, khususnya dengan pelaku usaha sebagai investor dalam proyek besar tersebut.
"PT Kereta Api Borneo itu sebuah perusahaan, apakah swasta ataukah anak BUMN, dan kami mempunyai fleksibilitas dalam berkomunikasi dengan mereka, kami selalu berkoordinasi, memetakan pemikiran dan berusaha menjembatani antara PT KAB dengan pemerintah Rusia dan Indonesia," jelasnya.
Harapan besar ketika proyek kereta api terbangun maka akan berimbas pada multiplier effect yang dirasakan masyarakat Kaltim. Termasuk terbukanya lapangan pekerjaan.
"Juga memperlancar infrastruktur transportasi produk dari satu lokasi ke lokasi lain. Tentu ini ada efisiensi. Jadi kami berharap karena ini proyek besar sekali," ujarnya.
Menurutnya, megaproyek perkeretaapian itu masih dalam progres negoisasi yang tentunya memiliki nilai investasi. Oleh sebab itu, proses tersebut tidak serta merta menjadi bahan konsumsi publik.
"Investasi katakan berapa triliun artinya itu masuk kantong ke masyarakat Kaltim dan itu sangat penting. Progres itu sedang berjalan memang tidak dipublikasikan karena keterlibatan antar pemerintah baru terjalin," sebutnya.
Dikatakan Didit, ada batasan-batasan etik yang perlu dihormati kedua belah pihak dalam negoisasi tersebut. Sedangkan posisi Kadin sebatas fasilitator.
"Kami memberikan pandangan kepada kedua belah pihak, bahwa kami hanya memperlancar saja, membantu. Kalau nanti projeknya berjalan, tentu swasta dengan swasta. Nilai investasinya sedang dihitung ulang," tandasnya.
Penulis : Yudi Hadi
Editor : Hendra
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.