Rabu, 03/07/2019

Fokus Kualitas SDM, Diklat PBJ Angkatan III Gunakan Blended Learning

Rabu, 03/07/2019

Suasana pembukaan diklat PBJ angkatan III Prov. kaltim di aula II gedung PBSDM kaltim

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Fokus Kualitas SDM, Diklat PBJ Angkatan III Gunakan Blended Learning

Rabu, 03/07/2019

logo

Suasana pembukaan diklat PBJ angkatan III Prov. kaltim di aula II gedung PBSDM kaltim

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Sebanyak 29 peserta dari lingkungan SKPD di Kaltim mengikuti pendidikan dan pelatihan (Diklat) berikut Ujian Sertifikasi Pengadaan Barang / Jasa Tingkat Dasar Angkatan III di Aula Utama II BPSDM Kaltim, yang dimulai Rabu (03/07/2019).

Diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Kalimantan Timur, diklat ini diklaim berbeda dari sesi sebelumnya yang cenderung pasif dan tradisional. 

Menggunakan metode Blended Learning, yang merupakan perpaduan antara pelatihan klasikal atau pertemuan kelas dan dunia maya dengan jam belajar mencapai 20 jam pelajaran per tahun. Konsep ini mengondisikan peserta lebih aktif berinteraksi termasuk menggunakan teknologi digitalisasi untuk menyesuaikan program E-Learning pemprov kaltim kedepannya.

Plt Kepala BPSDM Kaltim Dr HM Aswin kepada wartawan mengatakan diklat ini menjadi pelopor untuk level provinsi. Sebelumnya, konsep yang sama baru diterapkan di level kementerian saja. “Kaltim menjadi provinsi pertama yang menerap diklat berbasis blended learning. Para peserta bisa belajar mandiri melalui aplikasi yang diciptakan oleh LKPP,” paparnya.

Ia menyebut, sesuai jadwal pelatihan berlangsung selama 2 hari untuk  pertemuan kelas dan 7 hari menggunakan E-learning. Blended learning dijelaskannya mampu membuat tingkat kelulusan sertifikasi ini meningkat. Karena, berkaca pada beberapa edisi sebelumnya sangat jarang tingkat kelulusan mencapai 50 persen. 

“Mungkin karena konsep tradisional yang mengharuskan peserta lebih banyak mendengar itulah yang mengakibatkan minimnya tingkat kelulusan. Nah, lewat blended learning, konsep pelatihan jadi lebih kekinian karena berinteraksi dengan e-learning yang terkemas lebih menarik,” bebernya 

Secara bertahap konsep yang sama akan terus di terapkan pemprov kaltim pada pelatihan sejenis lintas SKPD se-kaltim. “Harapannya lewat metode ini ASN kita mampu menguasai tahapan E-learning yang positif diterapkan pada 2024 mendatang,” kata Aswin. (*) 


Penulis : Adhi Abdhian

Editor: Aspian Nur

Fokus Kualitas SDM, Diklat PBJ Angkatan III Gunakan Blended Learning

Rabu, 03/07/2019

Suasana pembukaan diklat PBJ angkatan III Prov. kaltim di aula II gedung PBSDM kaltim

Berita Terkait


Fokus Kualitas SDM, Diklat PBJ Angkatan III Gunakan Blended Learning

Suasana pembukaan diklat PBJ angkatan III Prov. kaltim di aula II gedung PBSDM kaltim

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Sebanyak 29 peserta dari lingkungan SKPD di Kaltim mengikuti pendidikan dan pelatihan (Diklat) berikut Ujian Sertifikasi Pengadaan Barang / Jasa Tingkat Dasar Angkatan III di Aula Utama II BPSDM Kaltim, yang dimulai Rabu (03/07/2019).

Diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Kalimantan Timur, diklat ini diklaim berbeda dari sesi sebelumnya yang cenderung pasif dan tradisional. 

Menggunakan metode Blended Learning, yang merupakan perpaduan antara pelatihan klasikal atau pertemuan kelas dan dunia maya dengan jam belajar mencapai 20 jam pelajaran per tahun. Konsep ini mengondisikan peserta lebih aktif berinteraksi termasuk menggunakan teknologi digitalisasi untuk menyesuaikan program E-Learning pemprov kaltim kedepannya.

Plt Kepala BPSDM Kaltim Dr HM Aswin kepada wartawan mengatakan diklat ini menjadi pelopor untuk level provinsi. Sebelumnya, konsep yang sama baru diterapkan di level kementerian saja. “Kaltim menjadi provinsi pertama yang menerap diklat berbasis blended learning. Para peserta bisa belajar mandiri melalui aplikasi yang diciptakan oleh LKPP,” paparnya.

Ia menyebut, sesuai jadwal pelatihan berlangsung selama 2 hari untuk  pertemuan kelas dan 7 hari menggunakan E-learning. Blended learning dijelaskannya mampu membuat tingkat kelulusan sertifikasi ini meningkat. Karena, berkaca pada beberapa edisi sebelumnya sangat jarang tingkat kelulusan mencapai 50 persen. 

“Mungkin karena konsep tradisional yang mengharuskan peserta lebih banyak mendengar itulah yang mengakibatkan minimnya tingkat kelulusan. Nah, lewat blended learning, konsep pelatihan jadi lebih kekinian karena berinteraksi dengan e-learning yang terkemas lebih menarik,” bebernya 

Secara bertahap konsep yang sama akan terus di terapkan pemprov kaltim pada pelatihan sejenis lintas SKPD se-kaltim. “Harapannya lewat metode ini ASN kita mampu menguasai tahapan E-learning yang positif diterapkan pada 2024 mendatang,” kata Aswin. (*) 


Penulis : Adhi Abdhian

Editor: Aspian Nur

 

Berita Terkait

Lokasi CFD Tenggarong Pindah Besok Pagi, SK2 Bakal Bagikan 200 Sapoh untuk Para Pedagang

Pj Gubernur Kaltim Pantau Banjir di Mahulu, Penyaluran Listrik, Bantuan Pangan dan Air Bersih jadi Prioritas Awal

Dukung Gerakan Literasi Desa, Paser Terima Mobil Pusling diJakarta

Warga RT 13 Kelurahan Baru, Tenggarong Berembuk Manfaatkan Dana Rp50 Juta

Setelah Balikpapan, Dinkes Kaltim Siap Vaksinasi Lima Ribu Anak di Kota Samarinda

Dinsos Kaltim Kirim 1.500 Paket ke Mahulu, Kemensos RI juga Segera Beri Bantuan

Ribuan Orang Hadiri Tabligh Akbar Ustaz Abdul Somad di Masjid Al Qadar Tenggarong Siang Tadi

Kecamatan Tabang Diterjang Banjir Imbas Hujan di Hulu Sungai Belayan, BPBD Kukar Turunkan Tim Pantau Potensi Banjir Kiriman dari Mahulu

Hendak Menyeberang Jalan Saat Banjir di Mahulu, Karyawan Warung PHP Sebenaq Meninggal Dunia Pagi Tadi

Aktivitas Warga di Ibu Kota Mahulu Mulai Normal Setelah Sempat Diterjang Banjir

Kerap Mencuri di Rumah Kosong, Warga Perum Handil Kopi Sambutan Diciduk Polisi

Pabrik Smelter di Sangasanga Kembali Terbakar, Tiga Orang Alami Luka-Luka

Proyek Peningkatan Sistem Drainase Perkotaan di Tanjung Redeb Habiskan Anggaran Rp23,7 Miliar

Pengembangan Lahan Kakao Berau Baru 500 Hektare, Kelompok Tani Diminta Tak Alih Fungsikan Lahan

Ketergantungan Kaltim pada Sektor Pertambangan jadi Sorotan

Petani Kakao di Berau Diminta Bermitra dengan Perusahaan

Libatkan 14 Perusahaan, Disnaker Samarinda Buka Job Fair Pekan Depan

Aplikasi Perjalanan Dinas Dikritisi Anggota DPRD Samarinda, Sebut Jalan-Jalan untuk Adopsi Tata Kota

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.